Bisnis.com, JAKARTA - Serangan bom bunuh diri menggunakan mobil mengguncang markas intelijen Irak di Baghdad.
Pihak kepolisian dan medis mengungkapkan serangan yang terjadi hari ini (23/8) menewaskan sedikitnya delapan orang.
Serangan itu terjadi sehari setelah milisi Syiah menembak 68 jamaah Sunni di sebuah masjid desa di Provinsi Diyala yang memicu ketegangan dan serangan balas dendam.
Sebelumnya serbuan dilakukan para militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang belakangan berganti nama menjadi Islamic State (IS) melalui Irak Utara yang telah membuat khawatir pemerintah Baghdad.
Meskipun bantuan serangan udara dari Amerika Serikat telah menyebabkan beberapa kemunduran untuk IS, mereka tidak mengatasi masalah yang lebih luas dari perang sektarian yang telah memicu serangan terhadap kaum Syiah.
Perang sektarian telah menyebabkan pengeboman, penculikan dan eksekusi penembakan terjadi hampir setiap hari, seperti terjadi pada era 2006-2007.