Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI CHINA: Ekonom Dorong Kebijakan Moneter Longgar

China dinilai harus segera mengimplementasikan kebijakan moneter longgar melalui pemangkasan pada tingkat suku bunga pinjaman dan cadangan bank pada 2015 demi mendorong pertumbuhan. Saat ini, suku bunga China adalah 6%.
 Manufaktur China/Bloomberg
Manufaktur China/Bloomberg

Bisnis.com, BEIJING – China dinilai harus segera mengimplementasikan kebijakan moneter longgar melalui pemangkasan pada tingkat suku bunga pinjaman saat ini 6% dan cadangan bank pada 2015 demi mendorong pertumbuhan.

Rekomendasi tersebut merupakan kesimpulan dari diskusi yang digelar Pemerintah China dengan sejumlah ekonom. Meski dinilai mampu mengejar target pertumbuhan 7,5%, Negeri Panda itu masih harus menghadapi tantangan berupa permintaan domestik yang lesu untuk tidak kehilangan momentum tersebut.

“Kita harus lebih memperhatikan tingkat kredit dan pembiayaan yang menukik tajam pada Juli. Menurunnya jumlah uang yang beredar akan menghambat pertumbuhan ekonomi,” kata ekonom  Academy Macroeconomics Research, Chen Dongqi di Beijing, Selasa (19/8/2014).

Data yang dipublikasikan Pemerintah China pekan lalu menunjukkan jumlah uang yang beredar di perekonomian China menyentuh titik terendah dalam enam tahun terakhir. People’s Bank of China (PBOC) dituntut untuk meningkatkan likuiditas, mengingat beberapa indikator perekonomian tumbuh stagnan.

Data tersebut menunjukkan bank-bank China meminjamkan 385,2 miliar yuan atau setara US$62,53 miliar pada Juli, jatuh 64% dari bulan sebelumnya. Di saat yang sama, pembiayaan sosial yang berkontribusi besar pada likuiditas, jatuh 86% menjadi 273,11 miliar yuan pada Juli.

Menurut Chen, saat ini ruang untuk memangkas tingkat suku bunga terbuka lebar. Chen yang merupakan penasihat kebijakan ekonomi pemerintah, yakin dalam beberapa waktu mendatang pemerintah akan segera memangkas suku bunga.

Meski demikian, Chen menolak untuk memberikan prediksinya sejauh apa suku bunga dan cadangan bank akan dipangkas. Ia merekomendasikan pelonggaran dilakukan secara bertahap untuk menghindari aliran kas yang terlalu banyak dalam satu waktu.

“Untuk menghindari aliran dana terlalu banyak tiba-tiba, kita harus memulainya secara perlahan. Itu artinya, frekuensi pemangkasan suku bunfa dan cadangan bank akan dilakukan beberapa kali,” kata Chen.

Dengan kebijakan moneter longgar, diharapkan permintaan domestik baik rumah tangga maupun korporasi akan meningkat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Nurbaiti
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper