Bisnis.com, PALEMBANG - Pemprov Sumatra Selatan mencatat jumlah jamaah embakarsi Palembang pada 2014 atau 1435 Hijriah sebanyak 5.820 orang turun dari tahun sebelumnya sebanyak 7.232 jamaah calon haji.
Sekretaris Daerah Sumsel Mukti Sulaiman mengatakan penurunan tersebut terjadi karena Pemerintah Arab Saudi membatasi jamaah calon haji (JCH) sebanyak 20%.
"Itu dampak pembangunan perluasan Masjidil Haram, sehingga JCH Provinsi Sumsel berjumlah 5.088 orang dan JCH Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berjumlah 732 orang," katanya, Senin (18/8/2014).
Dia melanjutkan berdasarkan jadwal yang ditetapkan oleh Kementerian Agama RI bahwa JCH embarkasi Palembang tahun 1435 H / 2014 M akan diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah Al Mukarromah Kloter pertama pada Selasa (02/9) pukul 13.35 WIB, dengan jumlah JCH sebanyak 450 orang.
Menurut dia, masa pemberangkatan JCH Embarkasi Palembang dibagi menjadi 2 gelombang dari 13 kloter, yaitu Kloter I (satu) terdiri dari 1 sampai dengan 9 kloter dengan jumlah sebanyak 4.050 JCH dan gelombang kedua terdiri dari kloter 10 sampai dengan selesai dengan jumlah sebanyak 1.770 JCH dan 20 orang petugas.
Mukti mengatakan, untuk melayani JCH Embarkasi Palembang tahun 1435 H / 2014 M ditetapkan petugas haji yang menyertai jamaah sebanyai 65 orang yaitu Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) sebanyak 13 orang, Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia sebanyak 13 orang dan tim kesehatan haji Indonesia sebanyak 39 orang yang terdiri dari dokter 13 orang dan perawat 26 orang.
“Angkutan penerbangan JCH Embarkasi Palembang tahun ini diangkut dengan pesawat garuda boing 747 seri 400 dengan kapasitas set 450 orang JCH” ujarnya.
Mukti menambahkan bahwa semenjak tahun 2009, JCH Provinsi Sumatera Selatan diberikan bantuan uang transportasi senilai Rp1 juta per orang dari pemprov.
“Untuk tahun 2014 sudah dibangun hangar mock up pesawat oleh pemprov sebagai sarana manasik JCH, sehingga sebelum jamaah naik pesawat yang sebenarnya, JCH sudah dapat mengetahui penggunaan fasilitas yang ada di pesawat," katanya.
Tak hanya itu, lanjut dia, pemerintah daerah juga sedang membangun replika Ka’Bah dengan ukuran sebenarnya yang dilengkapi dengan tempat Sa’I dan tempat lontar Jumrah.