Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hong Kong Pangkas Proyeksi Pertumbuhan

Pemerintah Hong Kong memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 2%-3% dari sebelumnya 3%-4% setelah perlambatan China berdampak pada penurunan penjualan barang mewah dan membebani sentimen domestik.
  Hong Kong pangkas proyeksi pertumbuhan. /
Hong Kong pangkas proyeksi pertumbuhan. /

Bisnis.com, HONG KONG – Pemerintah Hong Kong memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 2%-3% dari sebelumnya 3%-4% setelah perlambatan China berdampak pada penurunan penjualan barang mewah dan membebani sentimen domestik.

Produk domestik bruto (PDB) Hong Kong mengalami kontraksi 0,1% pada kuartal kedua, dari kuartal sebelumnya. kontraksi ini jauh dari estimasi rata-rata ekonom yang disurvei Bloomberg yaitu ekspansi 0,4%.

Ekonom Pemerintah Hong  Kong Helen Chan mengatakan faktor utama yang menyebabkan kontraksi ekonomi Hong Kong adalah menurunnya belanja wisatawan dan perlambatan permintaan domestik

“Baik kondisi domestik maupun eksternal telah membebani ekonomi Hong Kong,” kata Helen setelah pengumuman pemerintah di Hong Kong, Sabtu (16/8/2014).

Helen optimistis pemulihan perekonomian global akan memberi angin segar bagi ekonomi Hong Kong, terutama pada aktivitas ekspor. Ia pun yakin permintaan domestik akan membaik pada semester kedua tahun ini.

Penjualan ritel Hong Kong pada Juni jatuh ke level terendah dalam lima bulan terakhir, terdampak perlambatan pemulihan China dan kampanye antikorupsi yang membuat wisatawan waspada dalam mebeli barang mewah.

Adapun ekonomi Hong Kong dalam skala tahunan tumbuh 1,8% pada kuartal kedua, melambat dari kuartal pertama yang tumbuh 2,6% dan berada di bawah estimasi ekonom yaitu naik 2,5%. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper