Bisnis.com, NEW DELHI – Perdana Menteri India Narendra Modi berencana membuatkan akun bank dan asuransi jiwa bagi jutaan masyarakat miskin India.
Modi menetapkan langkah ini sebagai bagian dari membangkitkan sektor manufaktur dan mengurangi ketergantungan negara tersebut pada impor.
Selain menjanjikan akun bank dan asuransi jiwa senilai 100.000 rupee atau setara US$1.643, dalam pidato perayaan Hari Kemerdekaan di India, Modi juga mengatakan ia akan memerangi pelanggaran HAM terhadap perempuan.
Seperti diketahui, India tengah menghadapi persoalan gang rape yang menarik perhatian dunia pada penegakan HAM negara tersebut. Tak ketinggalan, Modi mengajak perusahaan asing untuk mulai berinvestasi pada manufaktur India.
“Saya ingin menyaksikan India hanya melakukan ekspor dengan zero import. Kita harus menekan kecacatan produk manufaktur dan menciptakan produk yang diterima secara global tanpa merusak lingkungan,” gaung Modi pada pidatonya di India, Jumat (15/8).
Modi berambisi mengembalikan gairah ekonomi negara perekonomian terbesar ketiga di dunia sejak menduduki jabatan perdana menteri pada Mei lalu. Ia bahkan tidak mau menandatangani perjanjian World Trade Organization (WTO) yang menolak permintaannya untuk menyuplai lebih banyak bahan makanan.
Rupee menunjukkan performa terburuk antara mata uang Asia lai, setelah Modi menolak menandatangani pakta WTO tersebut. Ia lalu menunda pemangkasan subsidi, dan tidak memperbolehkan masyarakat asing untuk memegang saham mayoritas di perusahaan negara.
“Yang penting dari pidato Modi hari ini adalah keputusan menyediakan asuransi. Setelahnya, orang-orang tidak akan ingat apa yang Modi janjikan. Ia berpidato tanpa persiapan,” kata ekonom Aquarius Investment Advisors Pte, AS Thiyaga Rajan.