Bisnia.com, BEIJING - Anjloknya tingkat kredit China memperkuat spekulasi atas pemangkasan tingkat suku bunga oleh bank sentral.
Meski demikian, tampaknya Pemerintah Negeri Tembok Raksasa belum mempertimbangkan hal tersebut, dan lebih memilih fokus mengimplementasikan langkah-langkah yang direncanakan sebelumnya.
Para ekonom yang menjadi peserta diskusi pemerintah untuk penentuan kebijakan menyampaikan pemerintah sepertinya akan melanjutkan pengurangan dana pinjaman, namun bank-bank China diarahkan untuk menjaga tingkat kredit pada level terjangkau untuk menghindari risiko perlambatan ekonomi.
Melihat data kredit Juli, pemerintah Peoples Bank of China (PBOC) menjaga aliran uang ke sistem karena ditakutkan akan memperparah tingkat utang, bukannya mendorong pertumbuhan ekonomi.
"China akan menjaga tingkat pasokan uang dan kredit untuk menjaga kebijakan moneter," ungkap sebuah rilis PBOC yang dipublikasikan Kamis, (14/8/2014).
Menurut lembaga perencanaan ekonomi China National Development and Reform Commission (NDRC), pemangkasan tingkat suku bunga merupakan sebuah keharusan. Namun memang kita butuh waktu untuk melihat apakah kebijakan pemerintah sebelumnya berhasil, kata pihak NDRC.
Untuk melakukan pemangkasan tingkat suku bunga, PBOC harus terlebih dahulu mendiskusikan hal tersebut dengan pemerintah mengingat sifatnya yang amat fundamental. Namun menurut para ekonom, keputusan ini merupakan urgensi.