Bisnis.com, SEOUL - Bank sentral Korea Selatan memangkas tingkat suku bunga, terdorong oleh tingginya utang rumah tangga negara perekonomian terbesar keempat di Asia yang mencapai rekor.
Pada 2013, utang rumah tangga Korea capai 1.024,8 triliun won, 135% dari pendapatan.
Tindakan Gubernur Bank of Korea Lee Ju Yeol sebelumnya telah diprediksi para analis Bloomberg. Ia dan jajarannya menetapkan tingkat suku bunga sebesar 2,25% dari sebelumnya 2,5%.
Bulan lalu Presiden Park Geun Hye mengumumkan pengucuran stimulus sebesar 11,7 triliun won atau setara US$11,3 miliar untuk mendorong gairah pasar properti dan pertumbuhan yang pada kuartal pertama lalu sentuh level terendah dalam setahun terakhir.
BOK ingin mendukung pemerintah dalam memaksimalkan efek stimulus. Para pengambil kebijakan melakukan apapun untuk mendorong belanja masyarakat sehingga mereka yakin utang rumah tangga tidak akan menyebabkan risiko sistemik, kata peneliti Standard Chartered Plc, Park Chong Hoon di Seoul, Kamis (14/8/2014).
Di sisi lain, keputusan ini dinilai Gubernur Lee tepat karena inflasi Korsel yang masih berada di bawah target pemerintah.
Bulan lalu bank sentral juga memangkas proyeksi pertumbuhan tahun ini menjadi 3,8%, melihat permintaan domestik dan korporasi yang masih lemah setelah peristiwa tenggelamnya Ferry. Pada kuartal II lalu, ekonomi Korsel melambat 0,6% dari kuartal sebelumnya.