Bisnis.com, NEW DELHI - Inflasi India kembali terakselerasi melebihi estimasi ekonom ke level 7,96% pada Juli, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Juni, inflasi India meningkat 7,46%.
Data yang dipublikasikan Kementerian Statistik India ini menambah tekanan pada gubernur bank sentral untuk mempertahankan tingkat suku bunga tinggi.
Adapun, estimasi analis yang disurvei Bloomberg adalah inflasi 7,4% pada Juli. Sementara itu, produksi industri meningkat 3,4% pada Juni, melambat setelah tumbuh 5% pada Mei.
Saat ini, suku bunga India adalah 8%. Pada 5 Agustus lalu Gubernur Reserve Bank of India (RBI) Raghuram Rajan mempertahankan tingkat suku bunga tinggi, mengingat India masih terancam inflasi karena kekeringan melanda negara tersebut.
“Inflasi masih tidak dapat diprediksi dan RBI ingin mengendalikannya, untuk segera menstabilkan pemulihan ekonomi. Kata ekonom Anand Rathi Financial Services Ltd, Sujan Hajra di Mumbai, Rabu (13/8). Hajra memprediksi Gubernur Rajan tidak akan memangkas tingkat suku bunga pada tahun ini.
Seperti diketahui, Rajan berencana untuk mengendalikan inflasi ke level di bawah 8% hingga Januari 2015 dan menjadi 6% pada awal 2016. Langkahnya ini mendapat dukungan penuh Menteri keuangan India Arun Jaitley.