Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin UE Kecewa Keputusan Investigasi China atas Korporasi Asing

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Uni Eropa perwakilan China menyayangkan tindakan investigasi China yang menyasar korporasi-korporasi asing yang berada di negara tersebut. Menurut Kadin UE, China bertindak terlalu keras dan tidak adil.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, BEIJING - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Uni Eropa perwakilan China menyayangkan tindakan investigasi China yang menyasar korporasi-korporasi asing yang berada di negara tersebut. Menurut Kadin UE, China bertindak terlalu keras dan tidak adil.

Beberapa industri telah masuk daftar investigasi tersebut. Investigasi ini dilakukan China untuk menegakkan Undang-undang Antimonopoli yang ditetapkan China pada 2008 lalu.

Saat ini China tengah memeriksa korporasi pabrik kendaraan asing. National Development and Reform Commission (NDRC) China menginvestigasi pabrik kendaraan setelah media milik pemerintah mengabarkan pembuat kendaraan menetapkan harga lebih tinggi dari seharusnya.

Akibatnya, korporasi pembuat mobil Eropa seperti Volkswagen AG’s Audi, BMW, dan Mercedes-Benz beramai-ramai menurunkan harga mobil dan suku cadang karena NDRC menuduh mereka menetapkan harga kompetitif.

Kadin UE menyampaikan mereka menghormati upaya negara pimpinan Presiden Xi Jinping untuk membangun pasar sehat, namun cara pemeriksaan menjadi pehatian mereka.

“Proses pemeriksaan harusnya dilakukan tanpa prasangka. Dari informasi yang kami peroleh, ada proses pemeriksaan yang sifatnya mengintimidasi,” kata pihak Kadin Uni Eropa, Rabu (13/8).

Menurut pernyataan Kadin UE, praktik pemeriksaan harusnya juga melibatkan pengacara pada persidangan atau melibatkan perspektif pemerintah masing-masing. Sampai saat ini, belum ada keputusan pemeriksaan serupa yang menyasar korporasi domestik.

Saat ini, menurut Kadin UE, ada sekitar 1800 perwakilan perusahaan negara-negara Uni Eropa di Negeri Tembok Raksasa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper