Bisnis.com, BRASILIA--Pemerintah Brasil berencana menaikkan harga bahan bakar domestik sebesar 5,5%-6% setelah pemilihan umum presiden Oktober mendatang.
Hal tersebut disampaikan salah seorang dewan pemerintah Brasil yang tidak ingin namanya disebut pada Reuters.
Ia menyampaikan, Pemerintah Negeri Samba berencana menaikkan harga bahan bakar untuk membantu perusahaan minyak milik negara, Petroleo Brasileiro atau yang lebih dikenal dengan Peterobas, untuk menjaga stabilitas keuangan mengingat harga minyak dunia kini tengah berfluktuasi.
Saat ini Presiden Brasil Dilma Roussef menetapkan kebijakan harga bahan bakar domestik di bawah level internasional untuk mengendalikan laju inflasi. Kebijakan tersebut melukai keuangan Petrobas yang membeli minyak sesuai ketatapan harga internasional namun harus menjualnya dengan harga lebih murah di pasar domestik.
Peningkatan harga tersebut akan memberikan kelonggaran bagi Petrobas untuk menghindari dampak negatif dari [fluktuasi] harga minyak internasional, kata sumber tersebut.
Ia pun menyampaikan bahwa pemerintah telah menyadari bahwa mereka tidak dapat mengejar target devisa mengingat capaian pengumpulan pajak tidak sesuai harapan.
Seperti diketahui, saat ini negara-negara dunia mewaspadai fluktuasi harga minyak dunia, terdampak ketegangan geopolitik yang masih berlangsung di beberapa negara.
Dalam sebuah wawancara, pekan lalu Menkeu Brasil Guido Mantega mensinyalkan rencana kenaikan BBM. Pemerintah akan kembali mengevaluasi target surplus primer pada tahun mendatang, ungkap Mantega.
Sebelum turun dari jabatannya, dan kembali mengikuti pemilihan umum presiden Oktober mendatang, Presiden Roussef dituntut untuk segera membereskan persoalan inflasi. Inflasi tinggi Brasil ditengarai menjadi alasan