Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Desa Wisata di Jatim Perlu Ditunjang Akses dan Kesiapan

Keberadaan desa wisata yang ada di Jawa Timur perlu didukung oleh akses maupun kesiapan masyarakat setempat dalam menyiapkan konsep wilayahnya menjadi sebuah kawasan wisata.
Kawah Putih Tinggi Raja Simalungun/JibiFoto-Sukirno
Kawah Putih Tinggi Raja Simalungun/JibiFoto-Sukirno

Bisnis.com, MALANG - Keberadaan desa wisata yang ada di Jawa Timur perlu didukung  oleh akses maupun kesiapan masyarakat setempat dalam menyiapkan konsep wilayahnya menjadi sebuah kawasan wisata.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Jawa Timur (BPPD Jatim), Dwi Cahyono, mengatakan sejumlah kota/kabupaten di Jatim saat ini memang bersemangat mengusung konsep dewa wisata tersebut diantaranya Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
 
“Kami banyak memelajari konsep desa wisata yang ada di sejumlah daerah di tanah air. Tidak sedikit diantara mereka yang gagal. Penyebabnya karena dari sisi akses maupun masyarakat setempat yang belum siap,” kata Dwi, Selasa (12/8/2014).
 
Akses yang dimaksud lanjut dia adalah berupa infrastruktur jalan yang bukan sekadar jalan dengan kondisi telah diaspal. Melainkan jalan yang sesuai dengan apa yang diinginkan para wisatawan terutama asing.
 
Dicontohkan, akses jalan menuju Sukamade Banyuwangi misalnya, turis asing dari Eropa utamanya Prancis menyukai jalan dengan kondisi yang masih alami bukan jalan yang sudah beraspal.
 
“Karena kalau dalam keadaan sudah diaspal, apa bedanya dengan yang ada di negara asal mereka. Hal seperti ini kerap tidak dipahami.  Yang utama adalah akses jalan tersebut bisa dilalui oleh mobil maupun bus,” jelas dia.
 
Sedangkan bagi turis asal Malaysia misalnya, mereka lebih menyukai kawasan wisata yang dekat dengan pusat perbelanjaan. Sehingga tipikal dan minat dari wisatawan asing tersebut harus bisa dipahami sejak awal.
 
Sementara faktor yang kesiapan masyarakat adalah menyangkut mental maupun pola berfikir mereka dalam melayani wisatawan khususnya asing. Kebanyakan, masyarakat beranggapan wisatawan asing adalah ladang untuk meraup rupiah.
 
“Akibatnya wisatawan kerap kecewa dan enggan untuk datang kembali. Karena sedikit-sedikit uang mulai dari parkir maupun memotret sawah dan lainnya yang identik dengan adanya pengenaan tarif,” ujarnya.
 
Sehingga untuk bisa menciptakan desa wisata yang baik dan layak jual di Jatim, BPPD melihat perlu melibatkan insan pariwisata maupun stake holder sejak awal. Mulai dari agen perjalanan hingga guide. Bukan langsung mengundang wisatawan untuk datang yang ujungnya wisatawan justru tidak menemui seperti yang diharapkan.
 
“Butuh waktu untuk menyiapkan sebuah konsep desa wisata yang diminati wisatawan khususnya asing. Karena melibatkan masyarakat, tentunya butuh kearifan tersendiri,” tambah dia.
 
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Made Arya, mengatakan saat ini pihaknya tengah mengembangkan desa wisata di wilayahnya dari empat menjadi 13 desa wisata.
 
Pengembangan desa wisata tersebut meliputi Lenggoksono (Kecamatan Tirtoyudo), Pujon Kidul (Kecamatan Pujon), Kampung Ecowisata Bendosari (Kecamatan Pujon), Bayem (Kecamatan Kasembon), Mulyorejo (Kecamatan Ngantang), Sumberngepoh (Kecamatan Lawang), Mentaraman (Kecamatan Donomulyo), Tambakrejo (Kecamatan Sumbermanjing Wetan) serta Jeru (Kecamatan Tumpang).
 
Dari tiga belas desa wisata tersebut delapan desa diantaranya menerima bantuan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata yakni Bayem, Mulyorejo, Sumberngepoh, Mentaraman, Tambakrejo, Jeru, Gubuk Klakah, dan Ngadas,” sebutnya.
 
Tujuan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat, terutama masyarakat miskin melalui pengembangan desa wisata.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Sofi’I

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper