Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas moneter Singapura optimistis menyambut kebijakan moneter normal bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve.
Bank sentral Singapura mengatakan negara-negara berkembang akan mendapat keuntungan dari kebijakan tersebut termasuk peningkatan tingkat suku bunga dan penghentian penjualan aset.
Direktur Otoritas Moneter Singapura, Ravi Menon mengatakan rekan-rekannya di negara-negara berkembang akan menyambut baik, asalkan kebijakan tersebut dilakukan sesuai skala, jelas dan teratur.
"Kebijakan itu akan menjadi momentum untuk menaikkan tingkat suku bunga. Lebih cepat normalisasi moneter diimplementasikan secara global, akan lebih baik bagi kita di Asia dan di negara-negara berkembang," kata Menon di Singapura, Senin (11/8).
Menon menjelaskan, kebijakan moneter yang tidak konvensional ini pun menimbulkan beberapa efek samping yang tidak dapat dianggap remeh seperti volatilitas aliran dana (capital flows), memberi tekanan pada pasar aset, meningkatkan risiko pada stabilitas keuangan, serta kurva yield yang rata yang dapat mengganggu investasi.
Seperti diketahui, Presiden The Fed Janet Yellen terus mendiskusikan waktu tepat untuk menaikkan suku bunga setelah melihat tingkat pengangguran yang membaik di luar perkiraan dan inflasi telah sesuai target 2%.