Bisnis.com, JAKARTA -- Anda kenal dengan Jamaah Tabligh? Bila tidak, pernahkah di daerah tempat ada tinggal mampir sejumlah Muslim dengan busana khas dan mengundang shalat bersama atau menumpang di mushola?
Jika jawaban Anda iya, boleh jadi mereka adalah bagian dari Jamaah Tabligh, salah satu kelompok dari ummat Islam di Indonesia yang dalam menjalankan ritualnya harus melakukan safari dakwah atau bertabligh keluar kota dalam tempo waktu tertentu.
Jamaah Tabligh yang juga dikenal dengan sebutan Jamaah Kompor karena saat melakukan safari dakwah senantiasa membawa kompor dan alat masak lainnya itu dalam waktu dekat akan menggelar pertemuan akbar.
Jamaah yang di Jakarta memiliki pusat aktivitas di Mesjid Kebon Jeruk, Jalan Hayam Wuruk ini, akan menggelar pertemuan akbar di kawasan Gorontalo, Sulawesi Utara.
Terkait kegiatan tersebut, panitia pertemuan akbar Jamaah Tabligh memastikan kegiatan mereka tidak akan melenceng ke hal-hal negatif.
"Kami berkumpul untuk silaturahim, shalat berjamaah dan mendengarkan ceramah bersama, tidak ada kegiatan lainnya," ujar Hamzah Siddiq, salah seorang panitia penyelenggara, Senin (11/8/2014).
Menurutnya, kegiatan yang dipusatkan di masjid Agung Baiturrahman Limboto, Kabupaten Gorontalo, pada 13-16 Agustus 2014 ini akan difokuskan pada kegiatan amal ibadah, sehingga mereka yang ikut dipastikan murni untuk mencari pahala semata.
Kegiatan ini kata Hamzah, sesuai keputusan musyawarah yang telah dilakukan di markas besar Jakarta, sehingga memilih Kabupaten Gorontalo sebagai pusat penyelenggaraan kegiatan yang disebut "Ijtima".
Panitia penyelenggara pun sangat mengapresiasi dukungan pemerintah daerah, yang telah memfasilitasi kegiatan ini termasuk memberikan berbagai dukungan dan kemudahan, seperti menyiapkan asrama haji untuk penginapan dan mendirikan tenda-tenda bantuan dari Dinas Sosial.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Azis Nurhamiddin, mengatakan, pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan keagamaan ini.
Harapannya agar dakwah Islamiyah mampu berdampak pada kuatnya kerukunan dan silaturahim umat muslim di daerah ini, termasuk memperkokoh ketakwaan dan memperdalam keimanan umat.
"Seluruh kegiatan positif dalam bentuk apapun, sangat didukung pemerintah daerah sebagai upaya memperkuat keimanan dan membentuk karakter umat khususnya generasi di daerah ini," ujar Azis.
Selain memfasilitasi pihak penyelenggara menjadikan asrama haji Limboto sebagai sekretariat panitia, pemerintah daerah juga memberikan dukungan dengan menyiapkan tenda pemondokan dan dapur umum, serta menutup sementara lalu lintas yang melewati depan masjid.
Agar penyelenggaraan dakwah Jamaah Tabliqh ini bisa berjalan lancar, kondusif dan tidak disusupi oleh kegiatan yang dapat memicu gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, mengingat pusat kegiatannya berada di ibu kota kabupaten.
"Pemerintah daerah optimistis, kegiatan ini akan berlangsung aman dan lancar seperti yang pernah dilaksanakan di Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2012 lalu," ujarnya.
Terkait meruyaknya isu gerakan ISIS di Indonesia, sejumlah kegiatan ummat kini menjadi perhatian banyak pihak.