Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ormas Rumah Koalisi: Untuk Kritisi Jokowi-JK Atau Kapal Induk Politik?

Penasehat RKIH Laksamana (Purn) Tedjo Edi, yang juga Ketua Umum Ormas Nasdem mengatakan bahwa kemungkinan ormas Rumah Koalisi itu akan melahirkan partai politik seperti halnya Ormas Nasdem melahirkan Partai NasDem.
Ilustrasi/rumahkoalisikalbar.blogspot.com
Ilustrasi/rumahkoalisikalbar.blogspot.com

Bisnis.com, JAKARTA - Ormas Rumah Koalisi Indonesia Hebat yang baru saja digulirkan secara resmi bukan mustahil pada akhirnya akan menjadi partai politik.

Penasehat RKIH Laksamana (Purn) Tedjo Edi, yang juga Ketua Umum Ormas Nasdem mengatakan bahwa kemungkinan ormas Rumah Koalisi itu akan melahirkan partai politik seperti halnya Ormas Nasdem melahirkan Partai NasDem.

Walau begitu, tidak diperoleh informasi apakah parpol tersebut akan muncul dalam waktu dekat atau tidak dan apakah kelak akan dijadikan Kapal Induk Politik bagi Jokowi-JK saat keduanya resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI kelak.

Seperti diketahui, sukarelawan yang tergabung dalam Rumah Koalisi Indonesia Hebat membentuk organisasi masyarakat untuk mengkritisi program yang diusung oleh presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo - Jusuf Kalla.

Nama ormas dan susunan organisasi sedang dibahas dalam Musyawarah Nasional RKIH di Hotel Grand Sahid Jakarta hari ini, Senin (11/8/2014).

Organisasi ini lahir dari semangat para sukarelawan pendukung Jokowi-JK dari seluruh Indonesia saat Pemilu 2014.

Sekjen RKIH Paiman mengatakan para sukarelawan tidak ingin perjuangannya berhenti setelah Jokowi-JK terpilih menjadi pemimpin negara, tetapi mereka bertekad akan mengawal pasangan itu sampai akhir masa pemerintahan.

"Momen ini kita lanjutkan sebagai momen [membentuk] organisasi yang mengawal, mengkritisi pemerintahan ke depan," kata Paiman di Hotel Sahid.

Sedikitnya 1.000 relawan dari 30 Provinsi dan 364 Kabupaten/Kota di Indonesia hadir dalam Munas tersebut.

Agenda Munas yakni menyusun AD/ART, menentukan pengurus dan yang paling penting menentukan nama yang tepat.

Penasehat RKIH Laksamana (Purn) Tedjo Edi mengatakan Jokowi-JK menyebutkan penamaannya tidak perlu dirombak terlalu banyak.

Susunan kata Koalisi cuma perlu diubah sedikit menggunakan kata lain agar tidak berbau politik.

Dibentuknya ormas pendukung Jokowi-JK, kata Tedjo mendesak dilakukan agar semangat mewujudkan kesejahteraan rakyat tidak diganggu pihak lain sampai akhir masa jabatan.

Selain itu, pasangan itu perlu masukan dan kritik agar programnya sesuai visi misi yang disampaikan saat kampanye.

Tedjo merupakan Ketua Umum Ormas Nasdem yang melahirkan Partai Nasdem.

Menurutnya, perlu dua pendekatan ormas yakni organisasi sosial kemasyarakatan contohnya membantu korban bencana alam dan organisasi berbentuk kajian strategis memberi masukan dan kritik pemerintah.

"Ormas bukan parpol tapi harus berpolitik dan mengerti politik tapi tidak berpolitik. Namun apabila nanti menyampaikan aspirasi politik bisa mengambil satu partai," ujarnya.

Ketika ditanya apakah ormas ini nasibnya akan seperti Nasdem jadi partai politik, Tedjo memberi isyarat kemungkinan nasibnya sama.

Tetapi untuk saat ini, pihaknya memberi wadah agar massa gabungan sukarelawan di sejumlah wilayah tidak bubar.

"Belum mengarah ke sana. Bisa tapi begini, dia memberikan masukan sebaik-baiknya, kalau aspirasi politik disampaikan tinggal pilih partai mana. [Jadi parpol] itu banyak jalan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper