Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Singapura Koreksi Target Pertumbuhan Turun Jadi 2,5%

Perdana Menteri Singapura mempersempit estimasi pertumbuhan ekonomi pemerintah dan mengatakan pemerintah harus kembali mengevaluasi strategi untuk kembali menggenjot pertumbuhan masif.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, SINGAPURA – Perdana Menteri Singapura mempersempit estimasi pertumbuhan ekonomi pemerintah dan mengatakan pemerintah harus kembali mengevaluasi strategi untuk kembali menggenjot pertumbuhan masif.

Menurut Lee, produk domestik bruto (PDB) Singapura diperkirakan tumbuh 2,5%-3,5% tahun ini. Rentang pertumbuhan tersebut lebih kecil dari perkiraannya sebelumnya, yaitu pertumbguhan 2%-4%. Pada semester pertama 2014,  ekonomi Singapura tumbuh 3,5%.

“Kita harus menjaga laju pertumbuhan untuk mempertahankan kesejahteraan hidup. Kita harus menilai ulang posisi ekonomi, mengevaluasi arah kebijakan, dan memperbarui strategi,” kata Lee di Singapura, Jumat (8/8).

Sebelumnya, Lee yang merupakan putra perdana menteri pertama Singapura telah menyusun langkah pertumbuhan untuk 10 tahun mendatang. Salah satu kebijakannya yaitu mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja asing dan meningkatkan produktivitas.

Tanggal 8 Agustus merupakan hari perayaan kemerdekaan di Singapura. Meski luasnya tak sebesar negara-negara tetangganya, Singapura merupakan negara perekonomian paling maju di Asia Tenggara.

Lee Kuan Yew adalah tokoh yang paling berjasa yang telah mengubah Singapura menjadi seperti saat ini. Ia merevolusi besar-besaran negara tersebut, menjadi negara yang business-friendly dan amat menegakkan hukum.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper