Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Malang 2014 Diprediksi Lampaui Target

inflasi Kota Malang pada tahun ini diprediksi melampaui target sebesar 4,58%.

Bisnis.com, MALANG—Inflasi di Kota Malang pada 2014 diperkirakan melebihi target sebesar 4,58% yang dipicu a.l. tren naiknya tarif tiket pesawat terbang.

Manager Humas Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang Edy Kristianto mengatakan pada tahun banyak libur panjang sehingga permintaan tiket pesawat naik sehingga mendongkrak harganya.

“Pelaksanaan Pekan Nasional Kelompok Tani Nelayan Andalan di Kab. Malang mendorong kenaikan harga tiket pesawat terbang karena permintaan meningkat tajam,” kata Edy di Malang, Kamis (7/8/2014).

Namun yang agak menahan inflasi, tarif pendidikan SMA turun dengan kebijakan baru Walikota Malang.

Yang masih diwaspadai, terkait dengan kebijakan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan kenaikan tarif PLN serta kenaikan tarif PDAM Kota Malang.

Untuk lebih memperjelas permasalahan dan kemungkinan dampaknya terhadap inflasi, maka BI Malang akan mengundang Pertamina, Organisasi Pengusaha Nasional Indonesia Angkutan Bermotor di Jalan (Organda), Dinas Perhubungan, dan PLN.

Dengan adanya rapat tersebut, maka pihaknya berharap memperoleh gambaran yang lebih konkret terkait dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. Dengan begitu pula, maka dapat diperkirakan inflasi pada bulan berikutnya.

Yang jelas, dengan realisasi inflasi tahun kalender Juli 2014 sebesar 2,6%, maka target inflasi sebesar 4,58% pada 2014 diperkirakan sulit untuk dicapai karena masalah-masalah tersebut.  

“Tapi kami akan terus berupaya agar target tersebut dapat tercapai dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah mapun stakeholder yang lain,” ungkapnya.

Sementara itu, Kota Malang pada Juli atau momen Ramadan dan Lebaran nmengalami inflasi 0,49% yang disumbang a.l kenaikan bahan kebutuhan pokok dan transportasi.

Kepala Badan Pusat Statistik Kota Malang M. Sarjan mengatakan sepuluh  komoditas teratas yang  mengalami kenaikan  harga pada Juli 2014, yakni  daging ayam ras,  tarip  listrik,  telur ayam  ras,  kelapa,  angkutan antar kota,  sewa  rumah,  rokok  kretek  filter, pepaya, kentang, dan emas perhiasan.

Sedangkan  sepuluh  komoditas  yang  mengalami  penurunan  harga  adalah:  angkutan  udara,  bawang putih, batu bataa, bawang merah,, wortel, gula pasir, melon, jeruk, kayu balokan, dan labu siam.

Kenaikan maupun  penurunan  indeks    kelompok  pengeluaran,  yaakni   kelompok  bahan  makanan  0,90%;  kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,36%;  kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan akar 0,16%,  kelompok sandang 1,89%,  kelompok kesehatan 0,97%,  kelompok

pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,39%, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,23%.

Kelompok  komoditas  yang  memberikan  andil/sumbangan  inflasi  pada  Juli  2014,  yakni  kelompok  bahan makanan  0,1621%,  kelompok  makanan  jadi,  minuman,  rokok,  dan  tembakau  0,0601%.

Selain itu,kelompok perumahan,  air,  listrik,  gas,  dan  bahan  bakar  0,0391%;  kelompok  sandang 0,1073%,  kelompok  kesehatan 0,0452% , kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga, 0,0362%; dan kelompok transportasi, komunikasi,dan jasa keuangan 0,0470%.(k24)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper