Bisnis.com, JAKARTA -- Di saat Prabowo mengajukan gugatan atas hasil Pilpres, di dunia maya beredar video salah satu pendukungnya yang menyebut mantan Pangkostrad ini sebagai titisan Allah.
Dalam orasinya, Ketua Umum DPN Srikandi Partai Gerindra Nurcahaya Tandang pada acara halal bihalal di Rumah Polonia, Jakarta, Minggu (3/8/2014), sempat mengatakan bahwa Prabowo adalah titisan Allah.
Belakangan, Nur mengaku dirinya keseleo lidah atas ucapan yang merupakan bagian dari pidatonya itu.
Seperti diketahui, ucapan soal Prabowo Titisan Allah itu menjadi pembicaraan di media sosial setelah orasi Nur beredar di laman berbagi video, You Tube.
"...Kita tidak hanya mendukung Bapak Prabowo, tetapi hanya visi besar Pak Prabowo sebagai titisan Allah SWT...," begitu pernyataan Nurcahaya yang mengundang berbagai komentar.
Merespons kehebohan yang disebakan ucapannya, di akun facebooknya bertanda waktu 7 Agustus, 5.56 pagi, Nucahaya Lantang menyampaikan sejumlah penjelasan. Di antaranya, ia mengaku telah keseleo lidah menyebut Prabowo sebagai titisan Allah, padahal yang dia maksudkan adalah titipan Allah.
Berikut respons Nurcahaya Lantang di akun facebooknya.
Saudaraku yang Telah Menyimak Video Orasi Saya di Youtube lalu mengomentarinya. Perkenankanlah saya mengklarifikasi beberapa hal:
1. Terlepas apakah orasi saya tsb berbobot atau tidak, benar atau tidak, saya berbicara apa adanya sebagai pendukung Prabowo-Hatta dan murni pendapat pribadi saya dan saya pertanggung-jawabkan apa yang saya pernah ucapkan hingga ke Mahkamah Allah SWT.Saya bukan pengecut atau munafik.
2. Krn kesibukan saya mempersiapkan pengawalan persidangan MK di lapangan,sehingga sy tdk tahu sama skl ternyata orasi saya menggegerkan dunia maya sampai dibaca, diunggah dan disaksikan ribuan orang, menyebabkan keterlambatan saya mengklarifikasi bhw pernyataan "TITISAN" adlh slip of tongue (keseleo lidah). Yg sy katakan "Prabowo TITISAN Allah SWT". Seharusnya "Prabowo TITIPAN Allah SWT.Silakan buka semua tulisan dan komentar saya yang lain di Internet,selalu sy katakan "Titipan Allah/Tuhan".Bukan "Titisan".
3. Keluarga saya taat beragama..Bp.Prabowo adlh Muslim.Dalam Islam Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan.Semua juga orang tahu.
4.Saya tidak minta dukungan dan pembelaan dari siapa pun. Sy jg tidak perlu dipuji orang yg berpura-pura. Biarlah saya hina di mata manusia, asal saya mulia di mata Allah SWT..
5. Hanya yang saya herankan, hampir semua/tidak satu pun komentator yg membela saya, padahal saya pimpinan beberapa Organisasi Nasional ICMI, KAHMI dll. Sy jg Dosen waras di Berbagai Sekolah Strategis Kenegaraan.Termasuk BIN.Dengan demikian saya memiliki ribuan sahabat sebagai pengguna internet, tp kok tidak satu pun yang membela sy. Sehingga wajarlah jika Naluri Intelijen (Sense of Intellijent) saya mengatakan bahwa hampir semua komentar atau hujatan terhadap saya adalah rekayasa (by design) serta menghack komentar yang membela atau obyektif menilai saya. Apalagi setelah membaca track-record dan biodata saya yg ternyata juga beredar.
6. Itupun saya terima sebagai jalan yang diberikan Allah SWT untuk menguji dan menambah sahabat saya dari berbagai penjuru. Terlebih lagi sahabat saya tahu betul siapa saya:Maaf: tidak rakus Jabatan, Tahta, Harta, Duit dll serta berusaha memperkecil kebathilan.Tanpa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sst
7. Meski demikian, saya tetap mohon maaf atas kesalah fahaman ini, meski menjadi berkah buat saya dikenal seantero dengan pro-kontra krn kebetulan saya Jurkamnas Capres No.1.
8. Saya mohon maaf pula kepada Bp.H.Prabowo dan Seluruh pengusungnya jika dikaitkan dengan slip of tongue tsb.Allah pasti memenangkan Bapak karena sabar menerima hujatan, hinaan dan penzoliman, tanpa reaktif membalas mrk.
9. Saya berterima kasih atas kepedulian para sahabat saya yang memberi koreksi atas kekeliruan saya sebagai manusia biasa serta harus meluangkan waktu 5 menit setiap pembaca mengurusi saya.Setiap kejadian pasti ada hikmahnya.GBU.Mksh.