Bisnis.com, SYDNEY – Bank sentral Australia mempertahankan tingkat suku bunga rendah dengan ekspektasi menjaga tingkat pinjaman tetap stabil meski pertumbuhan negara berada di bawah tren.
Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Glenn Stevens mempertahankan suku bunga di level 2,5% pada bulan ke-12 setelah menggelar pertemuan pada Selasa (5/8/2014). Ketetapan ini tidak berbeda dengan prediksi para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.
“Ini keputusan paling bijak yang dapat kita tetapkan untuk saat ini. Kita harus menjaga inflasi stabil meski dengan nilai tukar rendah,” kata Stevens setelah mempublikasikan kebijakannya. Seperti diketahui, inflasi Australia masih melambat pada kuartal kedua.
Saat ini RBA tengah berupaya untuk menyeimbangkan aktivitas ekonomi dengan tingkat suku bunga rendah, misalnya mempercepat konstruksi tempat tinggal, untuk menyiasati jatuhnya investasi pada sektor pertambangan.
“Dolar Australia masih dalam posisi kuat, terdampak dari perlambatan investasi di sektor pertambangan yang bertahun-tahun terakhir telah menjadi penopang utama perekonomian,” kata ekonom Capital Economicss Asia Pte, Daniel Martin.
Adapun tingkat pengangguran Australia naik menjadi 6%. Kondisi diperparah dengan pemangkasan belanja oleh pemerintah pada Mei lalu.