Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ARUS BALIK LEBARAN 2014: Kemacetan di Bandung Makin Parah

Arus mudik dan balik Hari Raya 2014 diwarnai dengan ledakan jumlah kendaraan yang memadati seluruh jalur di Jawa Barat. Kemacetan bertambah usai rusaknya infrastruktur vital.
Arus Balik di Tol Cikampek/Bisnis
Arus Balik di Tol Cikampek/Bisnis

Bisnis.com,  BANDUNG—Arus mudik dan balik Hari Raya 2014 diwarnai dengan ledakan jumlah kendaraan yang memadati seluruh jalur di Jawa Barat. Kemacetan bertambah usai rusaknya infrastruktur vital.

Polda Jawa Barat mencatat ada 7.094.934 kendaraan melintasi tiga jalur mudik dan balik di wilayah hukum Polda Jabar.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan jumlah tersebut tercacat selama Operasi Ketupat Lodaya Polda Jabar 2014, dari H-6 sampai H+4 atau Sabtu (2/8) yang merupakan puncak arus balik .

“Jumlah kendaraan 7.094.934 tersebut terdiri dari roda dua atau motor sebanyak 3.900.274 dan mobil sebanyak 3.193.418,” katanya di Bandung, Minggu (3/8).

Menurutnya jumlah tersebut melintasi di tiga jalur mudik di wilayah Jabar yaitu di Jalur Selatan, Tengah dan Pantura Jabar. Dari data yang ada jumlah kendaraan yang paling banyak melintas di jalur Pantura, sebanyak 4.895.620 kendaraan baik motor ataupun mobil melintas di jalur tersebut.

Untuk di jalur tengah sebanyak 290.989 kendaraan dan yang melintasi ke jalur selatan sebanyak 1.907.083 kendaraan. Menurutnya semua data tersebut tercatat dari H-6 sampai H+4.

Banyaknya kendaraan yang melintas membuat angka korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas pun meningkat.

Kecelakaan lalu lintas di Jawa Barat selama arus mudik dan balik 2014 masih tinggi dimana 47 orang meninggal dunia. Data dari Operasi Ketupat Lodaya Polda Jabar 2014 sejak H-6 sampai H+4 atau Sabtu (2/8) ada 47 korban meninggal akibat kecelakaan.

Menurutnya selama H-6 sampai H+4 ada 127 kecelakaan lalulintas terdiri dari sepeda motor sebanyak 164 kasus dan mobil sebanyak 72 kasus.

“Dari ke 127 kejadian, yang meninggal dunia sebanyak 47 orang, 76 orang mengalami luka berat, sedangkan luka ringan sebanyak 135 orang,” katanya.

Martinus menilai kejadian kecelakaan lalulintas selama arus mudik dan balik pada 2014 ini mengalami penurunan dibanding 2013 lalu. “Akan tetapi untuk jumlah korban yang meninggal dunia mengalami peningkatan," katanya.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menenggarai penyebab ledakan arus mudik pada H-3 dan H-2 lalu sudah diprediksi pihaknya. Menurutnya  saat ini masih terjadi kemacetan yang sangat panjang dan kepadatan sangat tinggi, juga jalan yang tidak bertambah signifikan.

Namun masalah libur yang terlalu mepet menurutnya menjadi salah satu penyebab kemacetan luar biasa.

"Dibandingkan tahun lalu rentang waktu untuk mudik tahun ini sangat pendek. Tahun lalu H-6 sudah pada libur dan ada cuti bersama, kalau sekarang tidak ada. Bahkan H-3 PNS masih masuk, makanya kepadatan terjadi di H-2 dan H-1," katanya.

DAMPAK COMAL AMBLAS

Salah situasi yang tidak terprediksi adalah amblasnya jembatan Comal di Pemalang dan Cibaruyan di Ciamis menjelang Hari Raya yang membuat arus kendaraan tersumbat.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Deddy Taufik mengatakan, dampak dari amblasnya jembatan tersebut membuat arus lalu lintas di jalur selatan semakin ruwet. Menurutnya penyebab tergerusnya jembatan  ciamis tersebut diperkirakan oleh faktor cuaca.

Selain masalah jembatan, dia menilai lonjakan arus mudik yang melintasi Jawa tidak sepadan dengan kondisi jalan yang ada. Kondisi ini membuat penumpukan kendaraan dan kemacetan arus lalulintas dibeberapa lokasi. “Karena ruas jalan yang ada tidak mampu menampung volume kendaraan yang membludak, ujarnya.

Kapolres Bandung AKBP Jamaludin mengatakan dari data terakhir yang didapat pihaknya, sejak Sabtu (2/8) arus kendaraan yang melintas di kawasan Cileunyi sudah mencapai 103.000 yang didominasi oleh kendaraan roda dua. Hingga minggu (3/8) siang, dia memprediksi aka nada 105.000 kendaraan yang melintas. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper