Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Selidiki Mantan Menteri, Diduga Skandal Korupsi Terbesar

Bisnis.com, BEIJING Partai Komunis China (PKC) semakin intensif melakukan perang terhadap korupsi. Saat ini, partai berkuasa itu tengah melakukan penyelidikan terhadap Zhou Yongkang, mantan menteri keamanan publik dan petinggi partai.

Sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (29/7/2014), lembaga pengawas korupsi PKC, Komisi Sentral Pengawasan Disiplin, sedang menginvestigasi Zhou atas dugaan “pelanggaran disiplin serius”, sebuah eufemisme yang biasa digunakan untuk korupsi.

Keputusan ini sejalan dengan garis konstitusi dan aturan anti-korupsi partai berkuasa di China itu.

Pada Desember lalu, Zhou telah ditempatkan dalam tahanan rumah setelah Presiden Xi Jinping memerintahkan sebuah gugus tugas khusus untuk menyelidiki tuduhan korupsi pada dirinya.

Pada Maret lalu otoritas China telah menyita aset senilai 90 miliar yuan (US$14,56 miliar) dari anggota keluarga dan kerabat Zhou. Lebih dari 300 orang kerabat, sekutu politik, anak didik dan stafnya telah ditahan atau diselidiki.  

Zhou, 71, adalah politisi China paling senior yang terjerumus dalam skandal korupsi sejak PKC berkuasa pada 1949. Penyelidikan Zhou akan menjadi skandal korupsi terbesar di Negeri Tirai Bambu.

Dia merupakan anggota Komite Tetap Politbiro—organ kekuasaan tertinggi PKC—periode 2007-2012.

Presiden Xi telah mengobarkan perang serius terhadap korupsi sebagai tema utama kekuasaanya sejak mengambil alih kepemimpinan partai pada 2012  dan kursi presiden Maret tahun lalu.

Dia berjanji untuk memeriksa pejabat senior hingga pegawai rendah yang terindikasi korupsi.

Dalam perintah penyelidikan terhadap Zhou, Xi telah mendobrak aturan tak tertulis bahwa anggota Komite Tetap Politbiro tidak akan diselidiki setelah pensiun.

Seorang komentator politik, Zhang Lifan, mengatakan kepada Reuters bahwa investigasi ini menunjukkan mantan wakil presiden China itu telah berhasil mengonsolidasi kekuasaan dan yakin dapat mengatasi keretakan internal yang mungkin terjadi.  

“Dia telah memeriksa banyak orang sebelumnya, dan sekarang dia telah mencapai titik di mana dia bisa memeriksa salah satu orang penting,” kata Zhang Lifan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Y. Bayu Widagdo
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper