Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Agama akan memulai sidang itsbat untuk menentukan 1 Syawal 1435 Hijriah pada pukul 19.00 WIB. Rapat ini akan dihadiri pejabat kementerian, Majelis Ulama Indonesia, dan ormas islam lainnya.
Pertemuan yang dilakukan pada Sabtu (27/7/2014) sore berisi pemaparan pantauan hilal dari 111 titik pemantauan rukyatul hilal (kriteria penentuan awal bulan Hijriah) .
"Titik-titik tempat rukyatul hilal dikoordinasikanr Direktorat Urais dan Binsyar Kemenag,” kata Perwakilan Badan Hisap Rukyat Cecep Nurwendaya, di Jakarta, Mingu (27/7/2014).
Berdasarkan pemaparannya, diketahui kini hilal berada di ketinggian 3,67 derajat. Hasil ini berasal hasil hisab dari pos observasi hilal di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, hari ini. Selain itu diketahui pula umur hilal sekarang ini 12 jam 11 menit 18 detik dengan fraksi iluminasi 0,41% dan jarak elongasi 6,53 derajat.
“Semakin modern teleskop bisa membantu menurunkan kriteria rukyat hilal. Dan kami harap jarak bulan dan matahari [elongasi] bisa semakin turun. Sekarang ini 6,4 derajat tadinya 7 derajat,” ucap Cecep.
Keputusan dalam menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Dzhulhijjah diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 2/2014. Dalam beleid ini penetapan dilakukan berdasarkan metode rukyah dan hisab oleh pemerintah dan masyarakat wajib menaatinya.
Dalam menetapkan keputusan, pemerintah mesti berkonsultasi dengan MUI, ormas islam, dan instansi terkait lain. Fatwa lain yang terdapat dalam regulasi tersebut, imbuh Cecep, hasil rukyat dari daerah lain yang memungkinkan hilal dirukyat, daerah yang matha-nya sama, walaupun di luar wilayah Indonesia bisa dijadikan pedoman.