Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS UKRAINA: Rusia Kecam Sanksi Tambahan Uni Eropa

Rusia mengecam keras sanksi tambahan yang dikenakan Uni Eropa kepada negara tersebut karena dianggap menghambat kerjasama mengenai isu-isu keamanan serta perang melawan terorisme dan kejahatan terorganisir.
Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin /BISNIS.COM
Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin /BISNIS.COM

Bisnis.com, MOSKOW - Rusia mengecam keras sanksi tambahan yang dikenakan Uni Eropa kepada negara tersebut karena dianggap menghambat kerjasama mengenai isu-isu keamanan serta perang melawan terorisme dan kejahatan terorganisir.

Reuters melaporkan pada lamannya Sabtu (26/7/2014) bahwa Kementerian Luar Negeri Rusia juga menuduh Amerika Serikat, yang telah menjatuhkan sanksi sendiri terhadap Moskow, memberikan kontribusi bagi konflik di Ukraina melalui dukungannya terhadap pemerintah pro-Barat di Kiev.

Sebanyak 28 negara Uni Eropa mencapai kesepakatan pada hari Jumat (25/7/2014) untuk memberlakukan sanksi ekonomi pertama di Rusia atas perilakunya di Ukraina tapi sanksi tersebut tidak termasuk teknologi untuk sektor gas yang penting.

Uni Eropa juga memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan aset pada para pemimpin FSB, badan keamanan Rusia dan dinas intelijen asing serta sejumlah pejabat tinggi Rusia lainnya, mengatakan mereka telah membantu membentuk kebijakan pemerintah Rusia yang mengancam kedaulatan Ukraina dan integritas nasional. Demikian dilansir Reuters.

"Daftar sanksi tambahan merupakan bukti langsung bahwa negara-negara Uni Eropa telah menetapkan tindakan untuk tidak bekerja sama dengan Rusia atas isu-isu keamanan internasional dan regional," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper