Bisnis.com, BANDUNG -- Mudik lebaran melahirkan fenomena menarik atas apa yang dilakukan masyarakat lokal yang tinggal di perlintasan utama jalur mudik.
Mudik, ternyata juga melahirkan jiwa-jiwa entrepreneur di kalangan masyarakat kecil yang mengais rupiah di sepanjang ruas jalur tersebut.
Di jalur selatan, Jawa Barat misalnya, banyak bermunculan pedagang warung dan asongan, penyedia jasa ganjal ban, hingga montir kendaraan bermotor.
Bahkan, pemandangan yang disaksikan tim Bisnis saat menyusuri jalur Selatan mulai dari Cileunyi, Nagreg, hingga Tasikmalaya, masyarakat yang menjemput rupiah di jalur mudik ini bukan hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
Anak-anak kecil ini memanfaatkan liburan sekolah dengan turun ke jalan berjualan, salah satunya Asep Maulana yang tak gentar menawarkan jualannya di tengah laju kendaraan yang merayap di tanjakan Nagrog, Cicalengka.
Tubuh kecilnya gesit melintas dari balik kendaraan. Tangan kanannya sibuk menawarkan botol air mineral.
Sementara tangan kirinya menjinjing plastik hitam berisi dagangan yang sama.
Kemacetan dan perjalanan panjang membuat dagangannya cukup laris. Jika ada pengemudi yang membeli, dengan sigap dia melintas ke seberang untuk kembali mengambil dagangan.
"Saya sudah jualan sejak hari Minggu, pas libur. Bantuin emak jualan lumayan," katanya kepada Bisnis, Jumat (25/7).
Menurut Asep, dibanding dirinya diam di rumah lebih baik memanfaatkan libur dengan membantu orang tuanya.
Hal yang sama menurutnya dilakukan rekan-rekan sebanyanya yang masih duduk di kelas 5 SD.
"Banyak yang jualan, ada yang jaga warung pinggir jalan, ada yang ngasong juga," ujarnya.
Dari berjualan sejak hari Minggu atau H-8 kemarin, Asep mengaku dalam sehari bisa menjual 15-20 botol air mineral. Paling laris saat berbuka puasa tiba.
"Enggak tahu untungnya berapa, kata ibu dikumpulin buat jajan," katanya.
Pantauan di jalur tengah Jabar juga menunjukkan sejumlah bengkel jalur Cileunyi-Sumedang, banyak montir dan bengkel kecil yang dipadati pengendara sepeda motor.
Selain perawatan rutin untuk motor yang digunakan mudik, ada juga pemudik bersepeda motor yang meminta mengganti oli, busi, baterai, kampas rem, lampu-lampu, serta yang lainnya.
Salah satu pemilik bengkel motor di Cileunyi, Asep Saepudin mengatakan menjelang Lebaran ini jumlah motor yang masuk ke bengkelnya naik dua kali lipat dari 15 unit motor menjadi 30 unit motor setiap harinya.
"Lumayan untungnya dua kali lipat dari hari biasanya. Bahkan, saya juga buka sampai malam karena khawatir ada pemudik yang mogok," katanya kepada Bandung.Bisnis.com, Jumat (25/7/2014).
Asep mengaku peningkatan ini terjadi sejak beberapa hari menjelang Lebaran dan diperkirakan akan lebih besar mendekati H-1 Lebaran.
"Sejak pertengahan minggu lalu banyak warga yang minta ganti oli hingga servis besar, waktu istirahat juga jadi berkurang. Tapi niat saya ikhlas untuk membantu pemudik," ujarnya.