Bisnis.com, JAKARTA— Isu penguatan nilai tukar rupiah yang terus menguat seiring sentimen positif pengumuman hasil pemilu presiden dan wakil presiden menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Kamis (24/7/2014) selain isu penantian pelaku pasar atas tim ekonomi kabinet baru.
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:
Momentum untuk Rupiah
Nilai tukar rupiah terus menguat seiring sentimen positif pengumuman hasil pemilu presiden dan wakil presiden. Kendati fundamental ekonomi domestik relatif masih lemah, rupiah dinilai memperoleh momentumnya untuk terus menanjak hingga akhir tahun ini. Selama empat hari perdagangan berturut-turut, nilai tukar rupiah menurut kurs referensi Jakarta Interbank Sport Dollar Rate menguat. Pada Jumat (18/7/2014) lalu, nilai tukar rupiah masih pada posisi Rp11.706 per dolar AS. Kemudian rupiah terus menguat menjadi Rp11.498 per dolar As pada Rabu (23/7/2014) (KOMPAS).
Pasar Menanti Tim Ekonomi Jokowi-JK
Setelah Komisi Pemilihan Umum mengumumkan Jokowi-JK sebagai pemenang pemilihan presiden, kini giliran pelaku pasar menunggu tim ekonomi kabinet baru. Kredibilitas dan kemampuan tim ekonomi kabinet diyakini menjadi kunci pemulihan ekonomi serta menentukan arah bursa saham ke depan (KONTAN).
Pasar Modal Bullish Hingga 2015
Presiden dan wapres terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla diyakini mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif lewat kepastian hukum, pembangunan infrastruktur, serta kemudahan perizinan. Optimisme ini mendorong para investor pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (23/7/2014), memborong saham, sehingga indeks harga saham gabungan naik 9,71 poin (0,19%) ke 5.093,23. Indeks diperkirakan masih dalam tren bullish hingga menembus 6.000 tahun 2015 (INVESTOR DAILY).