Bisnis.com, SEOUL—Toshiba Corp. menuduh SK Hynix Inc, produsen semikonduktor asal Korea Selatan, keliru dalam menerima informasi berhubungan dengan chip memori yang bisa meningkatkan risiko kerugian.
Toshiba mengajukan gugatan perdata 109 miliar yen (US$1 miliar) pada Maret dengan Pengadilan Distrik Tokyo setelah mantan teknisi meninggalkan perusahaan mitra untuk membuat chip flash-memory pada 2009 dan bergabung dengan SSK Hynix. Teknisi tersebut telah ditangkap pada Maret di Jepang atas tuduhan membocorkan data penelitian dari perusahaan elektronik Korea Selatan.
Gugatan tersebut diajukan di tengah persaingan antara produsen chip dan dorongan perusahaan untuk memeras lebih banyak uang dari inovasi teknik dan perlindungan paten melalui litigasi atau pemberian izin untuk perusahaan pihak ketiga.
“Jumlah yang sedang kami cari adalah 109.151 miliar yen, tetapi ini belum semua. Jumlah tersebut bisa meningkat di tengah proses gugatan,” kata Tatsuro Oishi, juru bicara Toshiba di Tokyo, dalam laman Bloomberg, Kamis (24/7/2014).
Secara terpisah Son Hee Young, juru bicara SK Hynix di Seoul, menolak untuk memberikan tanggapan.
Toshiba yang mempelopori pengembangan teknologi dan produsen chip memori, bersaing dengan Samsung Electronics Co. dan perusahaan lain di pasar untuk Nano flash memory, chip yang berfungsi sebagai media penyimpanan data di ponsel, tablet, dan beberapa komputer personal.