Bisnis.com, KUALA LUMPUR -- Bendera di Malaysia dikibarkan setengah tiang menyusul tragedi udara nasional kedua dalam 4 bulan, sembari Perdana Menteri Najib Razak meminta warga berdoa bagi negara agar dilindungi dari bencana dan ancaman.
Sebanyak 44 warga Malaysia menjadi bagian dari 298 penumpang tewas ketika Malaysia Airline MH17 jatuh di Ukraina timur 2 hari lalu setelah – menurut pernyataan AS -- dihantam oleh rudal permukaan ke udara yang diluncurkan dari wilayah yang dikuasai pemberontak. "Malaysia adalah korban dari gejolak geopolitik antara Rusia dan Ukraina," kata Najib seperti dikutip Bloomberg.
Menteri Transportasi Liow Tiong Lai akan menuju Kiev, sedangkan Parlemen Malaysia berencana mengadakan sidang khusus untuk mengecam tindakan yang menghancurkan pesawat.
Pada Maret, Malaysia Airlines MH370 menghilang dalam perjalanan ke Beijing dari Kuala Lumpur, dengan 239 penumpang dan awak, memicu pencarian terpanjang di dunia untuk pesawat jet yang hilang dalam sejarah penerbangan modern. Pesawat itu hingga kini belum ditemukan.
"Ini tahun tragedi ganda bagi Malaysia," kata Lim Kee Seng, seorang pengusaha yang berada di ibu kota administratif Putrajaya untuk rapat. "Saya tidak dapat berkata-kata melihat semua hal yang terjadi."
Di Australia, bendera nasional juga dikibarkan setengah tiang hari ini sebagai tanda penghormatan bagi warganya yang meninggal dalam kecelakaan itu, sedangkan layanan peringatan direncanakan untuk hari berikutnya.
Beberapa penumpang dalam penerbangan itu kembali ke Malaysia untuk merayakan Idul Fitri akhir Juli, hari libur menandai akhir bulan puasa. Lebih dari 60% penduduk Malaysia adalah muslim dan Idulfitri adalah perayaan terbesar mereka tahun ini.
Sementara itu, Malaysian Airlines menawarkan pengembalian uang kepada penumpang yang ingin membatalkan atau menunda rencana perjalanan setelah kecelakaan pekan ini, termasuk tiket yang tidak dapat dikembalikan.