Bisnis.com, TANGERANG—Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten mengatakan permintaan penukaran uang untuk lebaran dari masyarakat pada tahun ini diprediksi meningkat 150% dari tahun sebelumnya.
Budiharto Setyawan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten mengatakan Ramadan tahun ini pihaknya menyediakan uang tunai untuk penukaran sebesar Rp20 triliun, yang mekanisme penukarannya bekerja sama dengan 12 bank umum serta empat bank perkreditan rakyat.
“Jumlah tersebut jauh lebih banyak ketimbang tahun lalu yang hanya Rp8 miliar. Dan kami prediksi akan terserap seluruhnya,” ujarnya ketika di hubungi oleh Bisnis, Kamis (17/7/2014).
Penukaran uang yang dilaksanakan sejak Senin (14/7/2014) dan akan berakhir pada Kamis (24/7/2014) pekan depan, rata-rata transaksi penukaran uang baru setiap harinya mencapai Rp2,5 miliar.
Budi memperkirakan puncak penukaran uang baru yang dilakukan oleh masyarakat akan terjadi pada pekan depan. Tingginya permintaan penukaran uang, lanjut Budi, juga dapat mengindikasikan bahwa perekonomian rakyat Banten dewasa ini kian membaik.
Namun begitu, pihaknya tidak dapat mendata jumlah keseluruhan transaksi penukaran uang yang dilakukan oleh masyarakat kepada bank umum.
“Karena BI Banten belum memiliki fungsi kas, maka kami tidak memiliki data berapa banyak transaksi penukaran uang yang dilakukan oleh bank umum yang dananya dikirim langsung dari pusat,” ujarnya.
Selain itu, uang tunai yang disediakan oleh BI Banten menurutnya hanya dapat ditukarkan di Kota Serang, karena wilayah lain memiliki plafon yang berbeda. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat melayani kebutuhan masyarakat baik dari ketersediaan uang maupun dari aspek kelayakan uang yang beredar.
Selain berfungsi untuk menyediakan uang receh menjelang lebaran, kegiatan penukaran uang, lanjutnya, juga berfungsi menarik uang lusuh yang sudah tidak layak beredar. Adapun nominal uang baru yang paling banyak diminati oleh masyarakat adalah pecahan Rp10.000 dan Rp5.000.
Menurutnya, jika fungsi kas BI Banten sudah aktif, maka kelak nominal uang untuk fasilitas penukaran akan semakin banyak. Aktivitas penukaran uang baru, lanjutnya, tidak hanya dilaksanakan pada bulan Ramadan, melainkan juga di bulan biasa, namun dengan rentang waktu yang berbeda.
Saat ini, ujarnya, BI Banten baru memiliki dua fungsi yakni moneter dan pengawasan UMKM. Adapun fungsi penyediaan uang masih sebatas lembaga penyalur dari BI pusat. “Insya allah fungsi kas akan terlaksana pada 2016, setelah pembangunan gedung baru selesai,” tuturnya.
Dengan adanya kemungkinan uang palsu yang beredar di Banten, Budi mengatakan hingga kini pihaknya belum menemukan adanya peredaran uang tersebut. Sementara untuk peluncuran uang NKRI, kegiatan tersebut menurutnya akan dilaksanakan satu pekan sebelum 17 Agustus 2014.
Uang NKRI yang merupakan penerapan dari UU No. 7/2011 tentang Mata Uang, tuturnya, akan memiliki perbedaan dalam hal lembaga yang bertanda-tangan di dalamnya. Jika uang yang beredar saat ini hanya ditandatangani oleh Bank Indonesia, maka, uang NKRI juga akan ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini diwakili oleh Menteri Keuangan.
Namun begitu, Dia mengakui belum mengetahui seperti apa desain uang NKRI yang akan diluncurkan kelak.