Bisnis.com, JAKARTA—Realisasi ekspor nonminyak dan gas serta nonmineral yang tidak sesuai dengan target menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Rabu (16/7/2014) selain isu bisnis minuman mengandung alkohol yang bakal diatur semakin ketat dan optimisme pasar pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan memenangi pilpres.
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:
Juni Bisa Defisit Lagi
Neraca Perdagangan pada Juni 2014 bisa kembali defisit karena realisasi ekspor nonminyak dan gas serta nonmineral tidak sesuai dengan target. Bahkan, defisit pada Juni bisa mencapai US$300 juta setelah sempat membukukan surplus US$ 69 juta pada Mei. Defisit itu terjadi akibat permintaan di tingkat global lesu. (KOMPAS)
Produksi dan Jualan Miras Akan Ditebas
Bisnis minuman mengandung alkohol bakal diatur semakin ketat. Pemerintah berencana melarang produksi, peredaran, dan konsumsi minuman keras (miras) di Indonesia dengan kadar alkohol di atas 1%. Aturan ketat itu akan tertuang dalam RUU tentang Larangan Minuman Beralkohol. (KONTAN)
Asing Naikkan Target IHSG
Kalangan analis asing optimistis pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla memenangi pemilu presiden dan wakil presiden periode 2014-2019. Karena itu, sejumlah analis asing merevisi naik target indeks harga saham gabungan tahun ini, bahkan hingga level 5.750 dari sebelumnya 5.200-5.300. (INVESTOR DAILY)
