Bisnis.com, PEKANBARU—Dinas Perkebunan Riau meminta petani melakukan penangkaran bibit kelapa sawit berkualitas sendiri untuk meningkatkan produktivitas kebun yang dimilikinya.
Zulher, Kepala Dinas Perkebunan Riau, mengatakan penangkaran sendiri bibit kelapa sawit tersebut dapat mengakali mahalnya sumber benih berkualitas. Apalagi, saat ini Riau sudah memiliki unit pelayanan teknis (UPT) balai benih yang dapat memberikan konsultasi kepada petani yang ingin menangkarkan bibitnya sendiri.
“Sebenarnya petani dapat memanfaatkan penangkaran bibit berkualitas ini sebagai sumber pendapatan lain, selama proses penanaman kelapa sawit hingga panen,” katanya di Pekanbaru, Minggu (13/7/2014).
Zulher menuturkan biaya yang diperlukan untuk menangkarkan bibit berkualitas ini sendiri sama dengan harga bibit kelapa sawit tidak berkualitas yang mencapai Rp15.000 per batang. Kecambah sendiri dapat diperoleh petani dengan harga Rp7.000-Rp10.000 per kecambah, kemudian ditambah dengan polybag, dan tanah hitam yang secara total di bawah Rp15.000.
Menurutnya, selama ini yang banyak memanfaatkan rekomendasi pembelian kecambah kepada Dinas Perkebunan Riau adalah perusahaan, penangkar swasta, dan petani yang memiliki modal kuat, sedangkan petani swadaya tidak memanfaatkannya dengan alasan tidak membutuhkan banyak bibit dan tidak memiliki modal yang besar.
“Mereka [petani kelapa sawit] dapat membentuk kelompok tani untuk menangkarkan bibit berkualitas ini. Kalau bibitnya kebanyakan kan bisa dijual ke petani lainnya,” ujarnya.