Bisnis.com, JERUSSALEM - Militer Israel memperingatkan rakyat Palestina di Jalur Gaza utara untuk meninggalkan rumah mereka demi keselamatan mereka sendiri.
"Malam ini kita akan mengirim pesan kepada warga Gaza utara mendesak mereka untuk meninggalkan rumah mereka demi keselamatan mereka sendiri. Ini tidak aman untuk berada di dekat Hamas," kata pernyataan itu, seperti dikutip Antara, Minggu (13/7/2014).
Peringatan ini bukan pertama kalinya bahwa Israel telah mendesak rakyat Palestina untuk meninggalkan rumah mereka, tetapi kali ini datang pada saat negara Yahudi itu sedang menggelar serangan udara di wilayah tersebut setelah rentetan roket ditembakkan ke Tel Aviv.
“Setidaknya, ada 16 orang tewas dalam serangan Sabtu malam, termasuk 15 orang di lingkungan Kota Gaza Tuffah,” kata petugas medis.
Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB Sabtu mendesak Israel dan Hamas untuk mengakhiri pertikaian mereka di Gaza dan meminta kedua pihak untuk menghormati aturan-aturan hukum kemanusiaan internasional serta menghentikan aksi-aksi yang bisa menghilangkan nyawa para korban.
Dalam deklarasi yang dicapai dengan suara bulat, kelima belas negara anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta krisis di Gaza, yang telah menewaskan ratusan orang, itu diturunkan dan mengimbau pihak-pihak terkait untuk kembali ke gencatan senjata November 2012 yang tenang dan pulih.
Dewan menyatakan sangat khawatir terhadap perlindungan dan kesejahteraan warga sipil di kedua belah pihak. Dewan Keamanan juga mengimbau Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan dengan tujuan untuk mencapai perjanjian perdamaian yang menyeluruh berdasarkan penyelesaian masalah dengan konsep dua-negara.
Dewan mengeluarkan deklarasi tersebut di tengah laporan bahwa delapan warga Palestina lagi-lagi terbunuh dalam serangkaian serangan Israel di Jalur Gaza, Sabtu.
Serangan-serangan itu telah menimbulkan jatuhnya korban jiwa hingga 135 warga Palestina, yang menurut lembaga medis terjadi sejak permusuhan berkobar.