Bisnis.com, JAKARTA - Israel mulai menggempur infrastruktur komando Hamas di Gaza memasuki hari kelima serangan udara negara itu setelah serangan roket dari faksi perlawanan Palestina itu menyasar sejumlah wilayah strategis.
Demikian dilaporkan oleh organisasi kelompok lobi Yahudi Australia (The Australia/Israel & Jewish Affairs Council/AIJAC) dalam dokumen yang diperoleh Jumat (11/7/2014). Dalam dokumen itu disebutkan bahwa serangan dari kelompok Hamas mulai mendekati lokasi reaktor nuklir milik Israel di kawasan Dimona.
“Ada lagi laporan bahwa roket telah ditembakkan ke wilayah utara Israel yang berasal dari Lebanon,” menurut dokumen itu.
Wartawan Khaled Abu Toameh melaporkan bahwa peluncuran roket tidak saja dilakukan oleh kelompok Hamas, namun juga oleh faksi Fatah. Fatah mengakui bahwa sejumlah anggotanya ikut menembakkan roket di Gaza.
Toameh menyatakan bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menuntut Israel untuk menghentikan serangan udaranya. Akan tetapi Abbas tidak menuntut hal yang sama kepada Hamas.
Sebelumnya Israel dilaporkan telah mengerahkan sebanyak 20.000 tentara untuk melakukan invasi ke wilayah Jalur Gaza guna menghentikan serangan roket terhadap bagian selatan wilayahnya.
Jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan udara yang dilancarkan Israel sejak tiga hari terakhir telah mencapai 80 orang. Sedangkan sejumlah pemimpin dunia meminta dihentikannya aksi kekerasan tersebut.