Bisnis.com, SAN FRANCISCO—Dikucilkan dari pasar telepon genggam dari pesaing yang lebih ternama, Nokia Oyj, Ericsson AB dan beberapa produsen telepon genggam yang pernah populer menjual sisa paten untuk lisensi hukum yang tidak disadari pentingnya oleh industri.
Perusahaan dipaksa untuk memenuhi keuntungan besarnya dan mencari cara dengan mengubah model bisnis, ekonomi serta tekanan investor. Hanya sedikit alasan untuk menahan paten bagi memori komputer, infrastruktur tanpa kabel dan teknologi lainnya yang dapat memperoleh harga tinggi.
Ericsson, Panasonic Corp. dan Hewlett-Packard Co. menjual hampir 5.000 paten dalam kuartal pertama, berdasarkan Innography Inc., sebuah produsen perangkat lunak yang berbasis di Texas untuk menganalisa portofolio paten. Nokia pada 7 Juli menyatakan telah menjual beberapa paten ponselnya kepada perusahaan lisensi, Wi-Lan Inc.
Upaya mengumpulkan beberapa paten merupakan strategi perusahaan lisensi untuk mendapatkan keuntungan yang misinya membeli paten dan meminta royalti dari perusahaan lain.