Bisnis.com, SEOUL – Bank of Korea memangkas proyeksi pertumbuhan negeri ginseng menjadi 3,8% dari sebelumnya 4%. Baru-baru ini, bank sentral Korea Selatan tersebut menyampaikan pandangan pesimistisnya atas inflasi yang stagnan rendah.
Mata uang Korea Selatan won yang berada di level tinggi juga dinilai mengancam pertumbuhan Korsel.
Produksi pabrik di luar perkiraan jatuh pada Mei, berdampak pada ekspor yang tumbuh di bawah perkiraan. Adapun kepercayaan diri pengusaha pabrik jtuh ke level terendahnya pada Juli.
Ekonom Australia & New Zealand Banking Group Ltd, Raymond Yeung menyampaikan pemangkasan proyeksi yang idlakukan BOK ini lebih masuk akal daripada target sebelumnya.
“Sepertinya tingkat suku bunga tidak menjadi pertimbangan,” kata Yeung di Hong Kong, Kamis (10/7). Bank of Korea kembali mempertahankan tingkat suku bunga rendah 2,5%, untuk mendorong belanja konsumen dalam negeri.
Adapun para ekonom memprediksikan Korsel akan tumbuh 3,6% pada tahun ini.
Adapun inflasi konsumen Korsel naik 1,7% pada Juni dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Nilai ini masih jauh dari target inflasi bank sentral yaitu 2,5%-3,5%.