Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PABRIK SEMEN: Aturan CAT Rembang Tumpang Tindih

Eksplorasi karst di area penambangan pabrik PT Semen Indonesia di Rembang terus dipermasalahkan. Pasalnya aturan mengenai cekungan air tanah (CAT) yang ditetapkan untuk lokasi penambangan terindikasi tumpang tindih.

Bisnis.com, SEMARANG—Eksplorasi karst di area penambangan pabrik PT Semen Indonesia di Rembang terus dipermasalahkan. Pasalnya aturan mengenai cekungan air tanah (CAT) yang ditetapkan untuk lokasi penambangan terindikasi tumpang tindih.

Pabrik semen itu dirancang berkapasitas produksi 3 juta ton per tahun dengan target akhir 2016 pabrik bernilai investasi Rp 3,717 triliun bisa berproduksi. Sementara hingga kini area eksplorasi material masih menjadi polemik.  

Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM Surono menyatakan sesuai aturan kawasan hutan tidak diperbolehkan untuk aktivitas industri. 

“Badan Geologi sudah menentukan 421 cekungan air tanah dan cekungan air tanah di Watu Putih Rembang berada di nomor 124. Itu sudah merupakan Keputusan Presiden Nomor 26 terbit 2011,” jelasnya, Senin (7/7/2014)

Kepala Dinas ESDM Jateng Teguh Dwi Paryono mengatakan lokasi penambangan berada di daerah morfologi karst dilakukan  pada zona kering yang telah disetujui oleh Pemerintah Kabupaten Rembang pada 2011 – 2012.

“Sekarang dipertanyakan bahwa kawasan CAT sesuai tidak diperbolehkan untuk ditambang, itu perlu dikaji kembali. Soalnya daerah CAT imbuhan maupun lepasan air belum diatur di Perpres maupun Kemen-ESDM,” ujarnya.

Menurut dia, kawasan penambangan karst di Watuputih Rembang untuk pabrik Semen Indonesia merupakan area spesial yang memiliki 90% cadangan air tanam imbuhan namun dengan sifat batuan gamping kering sehingga boleh dieksplorasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Taufik Wisastra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper