Bisnis.com, MANADO—PT Pos Indonesia (Persero) Manado memprediksi lonjakan jumlah pengiriman barang dan transaksi pembayaran hingga rata-rata 10%-15% menghadapi momen Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1435 H.
Kepala Kantor Pos Manado Purgiyanto menuturkan peningkatan pengiriman terbesar diprediksi berasal dari segmen parsel seiring dengan kebiasaan saling mengirim barang saat memasuki Lebaran.
“Meski di sini mayoritas non-Islam, pengiriman barang tetap tinggi yang akan didistribusikan ke Gorontalo dan Kotamobagu yang sebagian besar penduduknya muslim,” katanya kepada Bisnis, Kamis (3/7/2014).
Menurutnya, Kantor Pos Manado menjadi pintu masuk pengiriman surat dan barang dari seluruh daerah yang akan dikirimkan ke sejumlah daerah, terutama Provinsi Gorontalo. Setelah diterima melalui pesawat terbang, surat dan barang akan didistribusikan melalui jalur darat ke tempat tujuan.
Kantor Pos Manado mengirim barang sekitar 3.000 item per bulan. Dengan momen Ramadan dan Lebaran, pihaknya memprediksi transaksi pengiriman barang akan meningkat hingga 3.300—3.500 item per bulan. Selain itu, segmen jasa keuangan berupa pengiriman dan penerimaan wesel diproyeksikan juga meningkat karena sebagian warga Sulawesi Utara bekerja di luar negeri dan di luar daerah.
Dia menjelaskan transaksi pengiriman wesel mencapai rata-rata 3.500 transaksi per bulan, sedangkan penerimaan wesel dari sejumlah daerah dan negara lain mencapai 5.500 transaksi per bulan.
“Menjelang Lebaran, transaksi wesel ini biasanya meningkat drastis karena warga yang berada di luar daerah mengirim uang kepada anggota keluarganya di sini” tuturnya.
Bahkan, pengiriman surat juga dinilai akan terkena imbas momen Ramadan, Lebaran, terutama pengiriman surat untuk segmen ritel. Pada kondisi normal, Kantor Pos Manado biasanya mengirim surat pribadi (ritel) sekitar 17.000 pucuk per bulan, sedangkan perusahaan (korporasi) mencapai 25.000 pucuk surat per bulan.
“Surat pribadi atau segmen ritel cenderung meningkat 10%-15%. Adapun korporasi relatif tidak terpengaruh,” tegasnya.