Bisnis.com, JAKARTA--Seorang juru bicara pemerintah Libia mengatakan negara itu akhirnya membuka kembali fasilitas ekspor minyak Es Sider dan Ras Lanuf setelah mencapai kesepakatan dengan pemberontak yang memblokadenya selama setahun terakhir.
Kedua fasilitas tersebut mampu menangani 560.000 barel minyak mentah per hari dan bisa meningkatkan ekspor Libia hingga hampir lima kali lipat.
Pemerintah Libia mengatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan kedua fasilitas tersebut agar bisa beroperasi dalam kapasitas maksimum.
Sebelumnya, para pemberontak telah menduduki kedua fasilitas tersebut sejak Juli tahun lalu. Mereka menuntut pembagian jatah pendapatan minyak sejak negara anggota organisasi pengekspor minyak dengan cadangan terbesar di Afrika itu terlepas dari kekuasaam Muammar Qaddafi.
Kepala Staf Investasi Ayers Alliance Securities mengungkapkan bahwa para investor mulai menyadari bahwa pasokan minyak tidak akan terganggu.
“Libia hanya akan menambah pasokan dan dunia akan dibanjiri minyak,” katanya, Rabu (3/7/2014).
Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, produksi minyak Libia pada Juni rata-rata sekitar 300.000 barel per hari. Total ada 9 terminal ekspor yang dimiliki negara ini.