Bisnis.com, PARIS – Indeks harga makanan internasional kembali mencatatkan penurunan tiga bulan berturut-turut pada Juni, terdorong oleh terus menurunnya harga minyak nabati. Harga pangan mencatat kenaikan terakhir pada Maret lalu.
Kamis (3/7/2014) Food & Agriculture Organization merilis data indeks harga pangan dunia yang menunjukkan penurunan 1,8% ke level 206 poin pada Juni dari 209,8 poin pada Mei. Secara total, harga pangan dunia turun 2,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Indeks dari 55 item makanan turun 1,8 persen menjadi 206 poin dari 209,8 poin pada bulan Mei, demikian badan PBB yang berbasis di Roma itu menulis dalam sebuah laporan online hari ini. Harga pangan dunia turun 2,8 persen dari tahun sebelumnya.
“Penurunan harga yang terjadi pada Juni merupakan penurunan bulan ketiga, menyusul perbaikan produksi global,” tulis laporan FAO tersebut.
Bahan pangan yang mengalami penurunan harga terbesar yaitu jagung sebesar 8,7% dan gandum yang jatuh 7,9%.
Gandum kembali mencatatkan penurunan menjadi 196,2 poin dari 207 poin pada Mei, dan merupakan penurunan terbesar sejak Agustus 2013.
Adapun harga beras menunjukkan kenaikan. “Harga beras sedikit naik dari Mei, menyusul penjualan saham publik besar-besaran di Thailand,” tulis laporan tersebut.