Bisnis.com, JAKARTA— Para pejabat Afghanistan menyatakan bom bunuh diri telah menewaskan 8 orang dan melukai 13 lainnya dalam serangan terhadap bus yang membawa personil militer di Kabul, Rabu (2/7/2014).
Ledakan tersebut terjadi di pusat kota dekat Universitas Kabul pada saat meningkatnya serangan oleh Taliban dan gerilyawan lainnya di seluruh Afghanistan.
Juru Bicara Kepala Polisi Kabul Hashmat Stanekzai mengatakan setidaknya lima orang yang tewas adalah personil angkatan udara. Menurutnya, bus yang mengangkutnya memang menjadi sasaran bom, seperti dikutip Reuters.
Sementara itu, pertempuran sengit masih berlangsung di distrik Sangin yang lokasinya sangat penting dan strategis di provinsi Helmand Selatan. Banyak warga Afghanistan yang mengkhawatirkan situasi keamanan akan memburuk.
Adapun sebagian besar pasukan NATO telah menarik diri dari Afghanistan tahun ini dan pasukan keamanan lokal telah mengambil tanggung jawab utama untuk mengamankan negara.
Kekerasan itu terjadi di tengah ketegangan politik yang meningkat selama putaran kedua pemilihan presiden.
Salah satu dari dua kandidat, mantan Menteri Luar Negeri Abdullah Abdullah, mengeluhkan atas banyak terjadinya kecurangan yang menguntungkan saingannya, mantan pejabat Bank Dunia Ashraf Ghani.
Dengan berakhirnya masa kepemimpinan Presiden Hamid Karzai, pemilu dimaksudkan sebagai transfer demokratis pertama dalam sejarah penuh pergolakan di Afghanistan.