Bisnis.com, BEIJING - Sektor manufaktur China berekspansi pada laju tercepatnya pada Juni, menegaskan keberhasilan pemerintah China dalam menyiasati pertumbuhan lambat negara tersebut.
Data yang dirilis Biro Statistik Nasional dan Federasi Penjualan dan Logistik China menunjukkan indeks pembelian pabrik (Purchasing Managers Index/PMI) berada di level 51,0. Nilai ini sesuai prediksi ekonom yaitu 50,8, dan merupakan indeks tertinggi dalam 6 bulan terakhir.
Ekonom BNP Paribas SA, Chen Xingdong mengatakan bergairahnya sektor manufaktur dipicu oleh penggelontoran mini-stimulus. Data terkini mengimplikasikan perekonomian mulai stabil, jelas Chen di Beijing, Selasa (1/7/2014).
Tak jauh berbeda, PMI dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics menunjukkan indeks 50,7, meningkat dari indeks bulan sebelumnya yakni 49,4. Sektor manufaktur yang tengah berekspansi diyakini dapat membantu pemerintah China mencapai target pertumbuhan 7,5% pada 2014.
Hal sama disampaikan Zhang Liqun, peneliti Development Research Center. Menurutnya, langkah pemerintah untuk menstabilkan perekonomian mulai menunjukkan hasil. Para analis pun semakin optimis dengan pertumbuhan China. Mereka meningkatkan prediksi pertumbuhan ekonomi menjadi 7,4%, dari sebelumnya 7,3%.
Meski demikian, pemerintah Negeri Tembok Raksasa diminta mewaspadai pasar properti yang lesu berkepanjangan dan meningkatnya kredit buruk, yang diperkirakan akan mengancam pertumbuhan ekonomi pada paruh kedua tahun ini. Menurut Chen, pasar properti masih menjadi ancaman terbesar perekonomian.
