Bisnis.com, BALIKPAPAN--Laju inflasi Balikpapan hingga akhir tahun diyakini tidak akan menembus 8% seiring dengan adanya upaya untuk menekan angka inflasi melalui beragam kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Balikpapan Mawardi B. H. Ritonga mengatakan laju inflasi di kota itu secara tahunan (year on year) hingga Juni mencapai 7,31%. Adapun secara tahun kalender, inflasi di Balikpapan mencapai 2,66%.
“Kami yakin inflasi tahun ini tidak menembus angka 8% apalagi sampai di atas dua digit. Secara nasional maupun daerah, kebijakan untuk mengendalikan inflasi tetap berjalan baik di sektor riil maupun moneter,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (1/7/2014).
Dia mengatakan beberapa kebijakan telah diambil oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID ) Kota Balikpapan seperti dengan bekerja sama dengan distributor untuk menjamin ketersediaan stok di pasar. Selain itu, penggelaran pasar murah juga dilakukan untuk menekan harga yang dianggap terlalu tinggi di pasaran.
Bank Indonesia, lanjutnya, juga mengerem laju pemberin kredit kepada nasabah guna menekan jumlah peredaran uang di masyarakat. Dengan demikian, inflasi pun akan terkendali karena uang yang beredar jumlahnya terbatas.
Mawardi meyakini bauran kebijakan di sektor riil dan moneter ini akan bisa mengendalikan laju inflasi di Balikpapan. “Bahkan dalam 2, 3 sampai 4 tahun ke depan kemungkinan inflasi stabil di bawah 3% akan bisa tercapai,” tuturnya.
Selama ini, inflasi di Balikpapan banyak disebabkan oleh bahan makanan yang memang pasokannya berasal dari luar daerah. Produksi dari dalam daerah hanya mampu memenuhi kurang dari 10% kebutuhan daerah.