Bisnis.com, SAMARINDA – Badan Pusat Statistik menyatakan jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur bertambah 4.910 orang sejak September 2013 - Maret 2014, sehingga per kuartal I/2014 angka totalnya mencapai 253.600 orang.
Peningkatan jumlah penduduk miskin ini akibat naiknya Garis Kemiskinan (GK) 3,27% selama periode tersebut, yakni dari Rp417.902 per kapita menjadi Rp431.560 per kapita. Peranan komoditas makanan menyumbang GK sebesar 71,67%.
Per Maret 2014, jumlah penduduk miskin di Kaltim sebanyak 253.600 orang atau 6,42% dari total penduduk. Persentase ini dinilai masih di bawah angka nasional penduduk miskin yakni 11,25%.
"Mereka [penduduk miskin] yang tinggal di perdesaan di Kaltim sebanyak 155.719 orang, lebih banyak dibandingkan dengan yang tinggal di kota sebanyak 97.890 orang,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Aden Gultom, Selasa (1/7/2014).
Aden mengatakan masih pada periode yang sama yakni September 2013- Maret 2014, indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan di Kaltim mengalami penurunan. Masing-masing yakni 1,25 menjadi 1,08 dan 0,39 menjadi 0,28.
”Karena naiknya garis kemiskinan menyebabkan jumlah penduduk miskin di bertambah, dari mereka yang hampir miskin dan rentan miskin menjadi orang miskin di Kaltim,” katanya.
Aden menuturkan, terdapat perbedaan pola komoditi makanan yang memberi andil pembentukan garis kemiskinan makanan di Kaltim.
Daerah perkotaan secara berturut-turut disumbang beras, rokok kretek filter, telur ayam raas, daging ayam ras, gula pasir, ikan tongkol dan mie instan. Adapun di daerah perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, gula pasir, daging ayam ras, telur ayam ras, mi instan dan bandeng.