Bisnis.com, JAKARTA—Kelompok Islamic State from the Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL) akhirnya mendeklarasikan berdirinya Negara Islam yang membentang di antara perbatasan Suriah dan Irak dan berjanji akan segera mengonsolidasikan kekuatan sebagai negara baru.
Kelompok pemberontak yang berasal dari jaringan Alqaeda itu mengklaim daerah kekuasaannya membentang dari Aleppo di wilayah utara Suriah hingga ke provinsi Diyala di bagian timur Irak, menurut satu hasil rekaman yang dikirim ke sebuah laman yang terkait dengan kelompok Islam radikal.
ISIL menyebut pemimpinnya, Abu Bakr al-Baghdadi, sebagai kepala pemerintahan ISIL. Gerakan itu, yang telah mengubah namanya menjadi Negara Islam dari ISIL, juga menghadapi pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan kelompok pemberontak lainnya dalam mempertahankan kekuasaannya.
Deklarasi tersebut menandai proses penggantian nama untuk ketiga kalinya sejak 2006 meski orangnya sama dan pemimpinnya juga sama,” ujar Mustafa Alani, seorang analis pada Gulf Research Center yang berbasis di Jenewa sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (1/7/2014).
