Bisnis.com, TOKYO – Perusahaan-perusahaan Jepang meningkatkan rencana investasi mereka melebihi prediksi, di tengah asumsi kenaikan pajak penjualan akan berdampak pada menurunnya sentimen investasi.
Data yang dirilis Bank of Japan (BOJ) menunjukkan korporasi-korporasi besar Jepang dari berbagai sektor industri berencana meningkatkan belanja modal sebesar 7,4% per Juni.
Nilai ini naik 0,1% dari tiga bulan awal tahun ini dan lebih tinggi dari prediksi analis, yaitu peningkatan 6%.
Kondisi ini dinilai akan membantu upaya Perdana Menteri Shinzo Abe dalam memicu pertumbuhan ekonomi Negeri Sakura.
Ekonom Japan Macro Advisors, Takuji Okubo menyampaikan rencana ditingkatkannya belanja modal merupakan berita baik.
“Perusahaan nantinya akan dapat mengantongi keuntungan yang lebih banyak, melalui realisasi rencana perluasan pasar domestik,” kata Takuji di Tokyo, Selasa (1/7/2014).
PM Abe meminta perusahaan-perusahaan Jepang menggunakan cadangan kasnya pada rencana peningkatan investasi dan upah.
Abe kini mengandalkan peran korporasi, mengingat konsumen tengah menyesuaikan diri dengan inflasi yang terakselerasi lima kali lebih cepat dari pertumbuhan upah.
Saat ini, tingkat belanja modal korporasi-korporasi Jepang dalam kondisi baik, meski masih di bawah puncaknya seperti yang terjadi pada 2007.
Untuk itu, PM Abe dinilai harus dapat menciptakan peluang bisnis baru dan mengelola pengeluaran insentif.
Ketahanan korporasi dinilai akan mampu menopang perekonomian Jepang, di tengah pesimistis pertumbuhan kuartal II/2014 akan terkontraksi.
Hingga kini, kenaikan pajak penjualan masih melukai daya beli konsumen Jepang.