Bisnis.com, LONDON – Bank-bank terbesar China menyumbang hampir satu pertiga dari rekor perolehan US$920 miliar keuntungan 1000 bank terkemuka dunia pada 2013 lalu. Nilai ini merupakan dampak langsung dari tingginya pinjaman di Negeri Tembok Raksasa, pascakrisis keuangan global.
Menurut survei yang dirilis The Banker Magazine pada Senin (30/6), bank-bank China berhasil mengantongi laba US$292 miliar dihitung sebelum pajak agregat, atau 32% dari pendapatan industri global. Survei ini mengurutkan perolehan keuntungan dan kekuatan modal 1000 bank terkemuka dunia.
“Keuntungan bank secara global pada tahun lalu meningkat 23% dari tahun 2012, ke level tertinggi yang pernah ada. Keuntungan terbesar diperoleh Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) dengan nilai total US$55 miliar,” tulis laporan tersebut. Tiga urutan setelah ICBC adalah China Contruction Bank, Agriculture bank of China, dan Bank of China.
Adapun bank-bank di Amerika Serikat mengumpulkan keuntungan agregat sebesar US$183 miliar, atau sekitar 20% dari perhitungan global. Pendapatan tertinggi diperoleh oleh Wells Fargo’s senilai US$32 miliar.
Bank-bank di Zona Euro menyumbang hanya 3% keuntungan global, jatuh dari kontribusinya sebelum krisis keuangan global 2008 yaitu sebesar 25%. Performa terburuk terjadi pada bank-bank Italia, dengan kerugian agregat US$35 miliar.
Bank-bank Jepang mengantongi keuntungan US$64 miliar pada 2013, menyumbang 7% perolehan global. Posisi Jepang disusul oleh bank-bank di Kanada, Perancis, dan Australia dengan keuntungan masing-masing US$39 miliar, Brasil dengan keuntungan US$26 miliar, dan Inggris meghimpun US$22 miliar.
Laporan yang sama juga mengungkapkan bahwa ICBC merupakan juara pada 2012. Bank tersebut mempertegas posisinya sebagai bank terkuat dunia, berdasarkan modal yang mereka miliki, yang menjadi parameter kemampuan untuk memberi pinjaman dalam jumlah besar dan mengurangi kemungkinan bangkrut.