Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASFA: Penelitian Ekonomi Indonesia Masih Kurang

Asian Finance Assosiation (ASFA) kembali menggelar konferensi dengan mengumpulkan 400 hasil penelitian dari 40 negara di Asia, termasuk Australia, untuk memfasilitasi dan mencari penelitian terbaik.
Dalam sesi paralel di konferensi ini terbagi menjadi delapan kelas dan setiap kelas terdapat tiga sesi. /Ilustrasi
Dalam sesi paralel di konferensi ini terbagi menjadi delapan kelas dan setiap kelas terdapat tiga sesi. /Ilustrasi

Bisnis.com, NUSA DUA – Asian Finance Assosiation (ASFA) kembali menggelar konferensi dengan mengumpulkan 400 hasil penelitian dari 40 negara di Asia, termasuk Australia, untuk memfasilitasi dan mencari penelitian terbaik.

Namun dari jumlah tersebut, hanya 140 penilitian yang layak dikut sertakan dalam konferensi tahunan ASFA, yang digelar di Nusa Dua.

Malangnya, walaupun Indonesia menjadi Tuan Rumah, tetapi dari 140 penelitian tersebut hanya terdapat 8 penelitian yang berasal dari Indonesia.

“Dari delapan papers tersebut, dua dari Universitas Sebelas Maret (UNS),” ungkap Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS Wisnu Untoro di sela-sela sesi paralel peneliti, Kamis (26/6/2014).

Perhelatan ASFA tersebut, sudah yang kedua kalinya menggandeng UNS. Wisnu mengungkapkan asosiasi ini hampir serupa dengan American Finance Association (AFA) dan European Finance Association (EFA).

Presiden Asian Finance Assosiation (ASFA) Sankar De mengharapkan agar penelitian terbaik bisa digunakan untuk menjadi refensi di negara-negara Asia. Dia menilai kawasan Asia akan menjadi masa depan global, sehingga negara-negara berkembang di Asia harus segera berbenah dan memperkuat keadaan domestiknya.

“Konferensi tahunan ini, untuk mengetahui kondisi kekinian di masing-masing negara,” ungkapnya.

Saat sesi paralel atau pemaparan penelitian dilangsungkan, pemateri harus memaparkan penelitian di hadapan perwakilan negara-negara Asia.

Uniknya, karena kehabisan kursi, peserta rela berdiri untuk mendengar pemaparan dari peneliti dari China dan Taiwan yang sesi banking and information effect.

Sedangkan saat paparan penelitian dari Australia dengan sesi financial crisis, ruangan hanya terisi sebagian peserta. Dalam sesi paralel di konferensi ini terbagi menjadi delapan kelas dan setiap kelas terdapat tiga sesi.

Adapun hasil penelitian yang akan dipresentasikan pada konferensi ASFA membahas topik-topik dalam bidang keuanganmeliputi corporate finance, asset pricing, market microstructure, behavioral finance, financial intermediation, financial crisis, international finance, emerging capital markets, dan islamic finance.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper