Bisnis.com, JAKARTA— Persoalan nilai tukar rupiah yang terus melemah hingga Rp12.027 terhadap dolar AS menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Kamis (26/6/2014) selain soal pernyataan Bursa Efek Indonesia bahwa kasus penipuan dana masyarakat oleh Koperasi Cipaganti belum mengancam bisnis PT Cipaganti Citra Graha Tbk.
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:
Sentimen Lokal Tekan Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih terus melemah, antara lain, karena tekanan sentimen lokal, seperti perkembangan politik menjelang pemilihan umum presiden yang menimbulkan ketidakpastian. Sentimen internasional semakin membuat rupiah tertekan. Rupiah kemarin sempat menyentuh posisi Rp12.027 atau melemah 3,6% sejak awal Juni 2014 (KOMPAS).
Pelemahan Rupiah Menghantui Emiten
Prospek rupiah meredup. Kemarin, kurs tengah Bank Indonesia memperlihatkan, rupiah terus melemah dan menyentuh level Rp12.027 per dolar AS. Di pasar spot, rupiah terkoreksi 0,84% menjadi Rp12.090 dan dalam setahun anjlok 21,88% (KONTAN).
BEI: Kasus Penggelapan Tak Ganggu Bisnis Cipaganti
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan kasus penipuan dan penggelapan dana masyarakat senilai Rp3,2 triliun oleh Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada belum mengancam kelangsungan bisnis PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT). Otoritas bursa juga memastikan skandal yang melibatkan direktur utama perseroan, Andianto Setiabudi, terjadi di koperasi yang dikelolanya dan terpisah dari emiten tersebut. Itu sebabnya, bursa belum berniat melakukan suspensi perdagangan saham CPGT (INVESTOR DAILY).