Bisnis.com, WASHINGTON – Untuk pertama kalinya sejak krisis finansial global pada 2007, belanja perusahaan-perusahaan bioteknologi dunia untuk penelitian dan pengembangan melesat di atas pendapatannya.
Hal tersebut merupakan fakta temuan perusahaan konsultan Ernst & Young yang dipublikasikan Reuters pada Selasa (24/6/2014).
Laporan tersebut menyebutkan pendapatan perusahaan bioteknologi di AS, Eropa, Kanada, dan Australia sepanjang 2013 meningkat 10% dari tahun sebelumnya. Sekitar 17 perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat, memperoleh sedikitnya US$500 juta.
“Belanja korporasi bioteknologi untuk pengembangan dan penelitian meningkat 14% dari tahun 2012. Perusahaan-perusahaan yang berpusat di AS menyumbang sekitar 20% dari nilai peningkatan tersebut,” ungkap laporan tersebut.
Nilai belanja yang melebihi pendapatan ini dinilai melukai pendapatan bersih korporasi, yang setiap tahunnya diperkirakan jatuh US$8 juta.
Laporan yang sama juga mengungkapkan total nilai akuisis perusahaan bioteknologi di AS dan Eropa mencapai US$55,7 miliar pada 2013, dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Akuisisi terbesar dilakukan laboratorium pembuatan alat bioteknologi, Thermo Fisher Scintific Inc’s, yang mengakuisisi Life Technologies senilai US$13,6 miliar.
Ernst & Young berpendapat pengeluaran untuk pengembangan dan penelitian dibutuhkan, untuk dapat mengembangkan produk. Namun, Ernst & Young menyarankan perusahaan-perusahaan bioteknologi dapat berkolaborasi, merancang uji klinis untuk menghasilkan temuan-temuan baru lain.