Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan agar pemerintah mengoptimalkan energi baru terbarukan menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini (20/6/4/2014).
Tema lain yang diangkat media massa yakniisu pasar obligasi korporasi yang semakin ramai dan pentingnya BUMN menerapkan transaksi lindung nilai.
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:
Optimalkan Energi Baru
Energi baru terbarukan harus dioptimalkan pemerintahan baru mendatang. Ketergantungan terhadap energi fosil, termasuk subsidi energi yang terus membengkak, membebani keuangan negara. Penguasaan sumber daya energi juga harus dikembalikan kepada negara. Pasalnya, cadangan minyak bumi Indonesia terbatas (KOMPAS).
Bunga Obligasi Korporasi Melejit
Pasar obligasi korporasi bakal semakin ramai. Tahun ini, sejumlah perusahaan berniat merilis surat utang . Demi membetot minat investor, calon emiten berani menawarkan kupon tinggi. PT Express Transindo Utama Tbk, misalnya menetapkan kupon obligasi nyaris di atas batas. Perusahaan itu berencana menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun dengan bunga tetap 12,25% per tahun (KONTAN).
Biaya Hedging Bukan Kerugian Negara
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil mengatakan, penerapan transkasi lindung nilai atau hedging sangat penting dilaksanakan oleh BUMN. Pada tansaksi hedging ini akan terdapat konsekuensi biaya, namun sepanjang transaksi itu dilakukan dengan konsisten, konsekuen, dan akuntabel sesuasi peraturan perundang-undangan, biaya tersebut bukan merupakan kerugian negara (INVESTOR DAILY).