Bisnis.com, JAKARTA - Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) siap membantu aparat keamanan dalam proses penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak Surabaya.
"Saya telah berkoordinasi dengan kawan-kawan di Jawa Timur. Secara tegas mereka menyatakan siap membantu Pemkot Surabaya. Tak hanya saat penutupan, tetapi juga membantu mereka yang terkena imbas ekonomi pascapenutupan," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Saleh Partaonan Daulay.
Saleh mengatakan Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya dan Jawa Timur siap melakukan advokasi berupa pemberian pelatihan wirausaha bagi masyarakat yang terkena dampak sosial ekonomi akibat penutupan lokalisasi tersebut.
Menurut Saleh, Pemuda Muhammadiyah mendukung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang memiliki kebijakan yang bertanggungjawab dan berdasarkan pada aspek-aspek kemanusiaan.
"Kompensasi yang diberikan pemerintah tentu sangat baik. Namun kompensasi itu hanya untuk sementara. Karena itu, Pemuda Muhammadiyah ikut memikirkan dan bekerja untuk mewujudkan program-program jangka panjangnya," tuturnya.
Dia mengemukakan Risma memiliki alasan kuat untuk menutup lokalisasi tersebut. Selain letaknya yang bercampur dengan permukiman warga, dikhawatirkan tempat itu juga menjadi lokasi transaksi perdagangan manusia dan prostitusi anak di bawah umur.
Risma juga memiliki landasan hukum berupa Perda Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 1999 tentang Larangan Menggunakan Bangunan untuk Perbuatan Asusila.
"Pemuda Muhammadiyah meminta agar semua pihak memberikan bantuan dan dukungan agar proses penutupan lokalisasi prostitusi terbesar di Asia itu berjalan secara damai dan tertib," katanya.
Saleh juga meminta warga mewaspadai tindakan-tindakan provokatif yang sengaja dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan.
Di lain pihak, Saleh juga meminta aparat keamanan untuk mengedepankan cara-cara persuasif dalam menjalankan tugasnya dan sedapat mungkin menghindari tindak kekerasan.(ant/yus)