Bisnis.com, SERANG—Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Banten, PT Banten Global Development (PT BGD) ambil alih proyek pembangunan monorel rute bandara Soekarno-Hatta-Kota Tangerang-Kota Tangerang Selatan.
Hidayat Djauhari, Direktur Keuangan PT BGD mengatakan karena proyek pembangunan monorel dengan tujuan untuk mengurai kemacetan ini akan melewati dua kota di wilayah Banten, maka pengelolaan diambil alih oleh pemerintah provinsi yang diwakili oleh pihak BUMD.
“Jika rute monorel hanya melibakan satu kota, maka akan dikelola secara pribadi oleh kota tersebut, namun, karena melibatkan dua kota, butuh campur tangan provinsi guna mempermudah jalur koordinasi,” tuturnya kepada Bisnis di Serang, Senin (16/6/2014).
Proyek pembangunan monorel yang diperkirakan sepanjang 40 kilometer tersebut, menurutnya melibatkan banyak pihak a.l Pemprof Banten, Pemkot Tangerang, Tangerang Selatan, PT Industri Kereta Api (PT Inka), PT BGD, investor sebagai penyedia dana dan tim konsultan.
Rute pembangunan monorel yang direncanakan berakhir di Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan ini diperkirakan akan menghabiskan dana senilai Rp12 triliun. Untuk pengerjaan proyek, PT BGD bersama dengan investor telah mendirikan perusahaan gabungan yakni PT Banten Monorel Indonesia.
Saat ini, lanjutnya, proses pembangunan monorail masih dalam tahap penentuan rencana tata ruang wilayah (RTRW) di tiap kota dan penentuan trase jalur. Karena RTRW yang telah disusun oleh tiap kota masih berbentuk makro, tuturnya, maka akan ditetapkan melalui surat keputusan setiap wali kota terkait.
Selain perumusan RTRW dan trase, pihaknya juga masih dalam proses penyelesaian seluruh perizinan yang dibutuhkan seperti berkoordinasi dengan pihak departemen perhubungan di tiap daerah, pembebasan lahan yang melibatkan Badan Pertanahan Nasional dan pihak lainnya.
